Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care!
Haiiiii… Apa kabar?
Oh, dear... It's almost end of the year! Gak terasa, yaaa....
Sudah berapa lama aku absen ngeblog? Aku kalang kabut antara ngedit video dan ke rumah sakit untuk terapi rehabilitasi medik. Itu, lho, efek kemo yang bikin ujung-ujung jari tanganku dan telapak kakiku jadi kebas kesemutan harus diterapi supaya hilang. Padahal, kata dokter di Unit Rehab Medik, seharusnya efek kemonya sudah hilang secara alami karena terakhir aku kemo 'kan bulan Pebuari 2018. Sudah lebih dari enam bulan. Makanya harus diterapi.
Nah, namanya juga pasien BPJS Kesehatan, ya harus ngantri dan ngantrinya panjang! Ndilalalh, pas lagi minggu kemarin itu RS Persahabatan sedang mengadakan perapihan sistim administrasi yang melibatkan prosedur BPJS. Jadi, aku harus kembali ke Klinik dan Rumah Sakit kelas B untuk memperbarui rujukan sebelum bisa mendapatkan terapi yang aku perlukan. Jadi, lumayan repot, ya.
Tapi aku gak mengeluh, lho. Ngantri itu wajar, karena pasiennya banyak. Dan kesehatan memang mahal, tapi dengan program JKN, cuma bayar Rp.80.000 sebulan untuk yang ingin mendapat layanan rawat inap kelas 1. Dan kalau tidak mampu, ada program gratis. Jadi, why complain? Entah untuk pasien penyakit lain, tapi sebagai pasien kanker, aku merasa mendapatkan yang terbaik, kok. Jadi, kalau kamu tahu ada teman yang sakit kanker, atau mungkin itu kamu sendiri, tetap semangat ikuti petunjuk dokter, ya. Bagaimana pun juga, paling penting kita harus ikhlas menjalaninya supaya bisa menang melawan penyakit kita. Dan, harus banyak-banyak tertawa karena itu obat paling manjur!
Aku bawel, ya? Maklumlah… motherhood! Hahaha... emak-emak 'kan suka bawel, ya? Eh, waktu buka grup WhatsApp tadi pagi, yang pertama aku lihat adalah ucapan Selamat Hari Ibu. Wah, ternyata sekarang sudah tanggal 22 Desember! Waktunya telpon mami dan bilang Selamat Hari Ibu!
Ibuku selalu menantikan hari istimewa ini. Dia senang sekali kalau anak-anaknya mengucapkan selamat hari ibu. Well, it's nice to know she's happy 'kan?
Ooops… saat aku mengetik, barusan ibuku menelepon… dia bilang dia tunggu-tunggu dari pagi belum ada anak-anaknya yang menelepon untuk mengucapkan selamat hari ibu… kami tertawa… Ibuku yang galak itu juga punya sense of humor yang baik sehingga kami mudah mentertawakan keadaan yang tidak baik. Aku belajar dari dia. Dia adalah the strongest woman in the world I know.
Ibuku yang menjadikan aku perempuan kuat. Padahal ibuku gak keras, lho, ke aku. Cuma galak dan suka ngotot aja. Tapi dia tahu aku keras kepala, jadi malah dia sering ngalah juga. Bagi ibuku, yang penting aku bahagia. Dia mengajarkan, bukan uang yang bikin bahagia, tetapi kasih sayang. Walau uang juga perlu, makanya dia anjurkan perempuan untuk bekerja supaya bisa mandiri, bantu suami untuk jadi kaya tanpa korupsi! Hahaha... Isn't she great?
I love my mother!
Selamat Hari Ibu untuk semua ibu Indonesia, ya! God bless!
Oh, dear... It's almost end of the year! Gak terasa, yaaa....
Sudah berapa lama aku absen ngeblog? Aku kalang kabut antara ngedit video dan ke rumah sakit untuk terapi rehabilitasi medik. Itu, lho, efek kemo yang bikin ujung-ujung jari tanganku dan telapak kakiku jadi kebas kesemutan harus diterapi supaya hilang. Padahal, kata dokter di Unit Rehab Medik, seharusnya efek kemonya sudah hilang secara alami karena terakhir aku kemo 'kan bulan Pebuari 2018. Sudah lebih dari enam bulan. Makanya harus diterapi.
Nah, namanya juga pasien BPJS Kesehatan, ya harus ngantri dan ngantrinya panjang! Ndilalalh, pas lagi minggu kemarin itu RS Persahabatan sedang mengadakan perapihan sistim administrasi yang melibatkan prosedur BPJS. Jadi, aku harus kembali ke Klinik dan Rumah Sakit kelas B untuk memperbarui rujukan sebelum bisa mendapatkan terapi yang aku perlukan. Jadi, lumayan repot, ya.
Tapi aku gak mengeluh, lho. Ngantri itu wajar, karena pasiennya banyak. Dan kesehatan memang mahal, tapi dengan program JKN, cuma bayar Rp.80.000 sebulan untuk yang ingin mendapat layanan rawat inap kelas 1. Dan kalau tidak mampu, ada program gratis. Jadi, why complain? Entah untuk pasien penyakit lain, tapi sebagai pasien kanker, aku merasa mendapatkan yang terbaik, kok. Jadi, kalau kamu tahu ada teman yang sakit kanker, atau mungkin itu kamu sendiri, tetap semangat ikuti petunjuk dokter, ya. Bagaimana pun juga, paling penting kita harus ikhlas menjalaninya supaya bisa menang melawan penyakit kita. Dan, harus banyak-banyak tertawa karena itu obat paling manjur!
Aku bawel, ya? Maklumlah… motherhood! Hahaha... emak-emak 'kan suka bawel, ya? Eh, waktu buka grup WhatsApp tadi pagi, yang pertama aku lihat adalah ucapan Selamat Hari Ibu. Wah, ternyata sekarang sudah tanggal 22 Desember! Waktunya telpon mami dan bilang Selamat Hari Ibu!
Ibuku selalu menantikan hari istimewa ini. Dia senang sekali kalau anak-anaknya mengucapkan selamat hari ibu. Well, it's nice to know she's happy 'kan?
Ooops… saat aku mengetik, barusan ibuku menelepon… dia bilang dia tunggu-tunggu dari pagi belum ada anak-anaknya yang menelepon untuk mengucapkan selamat hari ibu… kami tertawa… Ibuku yang galak itu juga punya sense of humor yang baik sehingga kami mudah mentertawakan keadaan yang tidak baik. Aku belajar dari dia. Dia adalah the strongest woman in the world I know.
Ibuku yang menjadikan aku perempuan kuat. Padahal ibuku gak keras, lho, ke aku. Cuma galak dan suka ngotot aja. Tapi dia tahu aku keras kepala, jadi malah dia sering ngalah juga. Bagi ibuku, yang penting aku bahagia. Dia mengajarkan, bukan uang yang bikin bahagia, tetapi kasih sayang. Walau uang juga perlu, makanya dia anjurkan perempuan untuk bekerja supaya bisa mandiri, bantu suami untuk jadi kaya tanpa korupsi! Hahaha... Isn't she great?
I love my mother!
Selamat Hari Ibu untuk semua ibu Indonesia, ya! God bless!