Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care!
Seperti biasa, setiap pagi, setelah posting sebuah tulisan di blog CANTIK SELAMANYA, aku membuka facebook-ku untuk membagikan tulisanku kepada teman-temanku di sana. Seperti biasa juga, kalau buka facebook, aku browse newsfeed untuk melihat update dari teman-temanku.
Sekilas saja. Dan kemarin, aku melihat sebuah kiriman melintas dari salah seorang temanku, seorang ayah, yang menuliskan ucapan selamat hari ayah dari anaknya. How sweet! Aku langsung teringat ayahku. Aku sayang ayah, tetapi kayaknya kemarin itu sudah lewat tanggalnya... sudah agak basi.. hehe..
Lagi pula, aku yakin, ayahku gak aware juga akan adanya Hari Ayah, Aku, sih, rasanya pernah dengar bahwa di Indonesia sudah ada hari Ayah, tetapi aku lupa untuk memeriksa, kapan tepatnya Hari Ayah itu diperingati di Indonesia.
Ternyata, hari Ayah di Indonesia itu diperingati setiap tanggal 12 Nopember. Ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada tanggal 12 Nopember 2006, lama sebelum aku menuliskan kepedulianku kepada Ayah di blog CANTIK SELAMANYA pada tahun 2009! Had I known that we actually have Father's Day...
Aku google untuk mendapat info lebih banyak tentang Hari Ayah di Indonesia. Aku cuma menemukan dua pejabat saja yang menyebutkan tentang Hari Ayah dan bagaimana mereka menjalankan peran mereka sebagai ayah bagi anak-anak mereka, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Tidak ada perayaan atau keseruan seperti hari Ibu. Tidak ada lomba masak... hahaha..
Ayah memang tidak perlu perhatian seperti itu. Jantan, tokh? Hehehe.. Tetapi setiap keluarga perlu ingat bahwa Ayah punya peran penting dalam keluarganya. Ingat ibu Kartini? Aku pernah menuliskan cerita tentang ayahnya, RMAA Sosroningrat, sebagai orang yang berpengaruh besar dalam membentuk Kartini menjadi perempuan berkepedulian hingga menuliskan curahan hatinya kepada para sahabatnya di Belanda, dan membangun sekolah untuk perempuan. RMAA Sosroningrat itu sangat mendukung Kartini untuk sekolah. Sang ayah jelas memiliki visi, impian yang lebih besar dari pada sekedar menyenangkan anak kesayangannya yang senang menulis dan sering mengirimkan tulisannya ke surat kabar pada jaman itu.
Selain ayahnya Kartini, juga ada ayahnya Ahok, Tjoeng Kiem Nam atau Indra Tjahaja Purnama, yang lewat film A Man Called Ahok kita saksikan bagaimana dia pun punya visi yang dicurahkannya kepada anak-anaknya, khususnya Ahok.
Ayah adalah pemilik visi bagi keluarganya. Dialah wajah keluarganya. Dia menginspirasi anak-anaknya. Sementara ibu merawat keluarganya, memberikan nutrisi kasih sayang yang sentimental, sekaligus pendamping bagi suami. Ayah. Bukan cuma pencari nafkah bagi keluarga.
Mencari nafkah dan memasak nasi itu bisa dilakukan baik oleh ayah maupun ibu. Tetapi ada yang tidak bisa dilakukan ayah, yang bisa dilakukan ibu, demikian juga ada yang bisa dilakukan ayah, yang tidak bisa dilakukan oleh ibu. Maka, kehadiran ayah bagi anak-anaknya sangat penting dan setiap keluarga perlu tahu ini.
Ridwan Kamil menceritakan bagaimana dia berusaha untuk menyediakan waktu bersama anak-anaknya disela kesibukannya. Meski lelah, dia tahu, sangat penting untuk hadir bagi anak-anaknya.
Ganjar Pranowo juga menceritakan usahanya untuk dekat dengan anaknya, termasuk mendengarkan teguran anaknya! Dia tidak tersinggung, tetapi seperti diingatkan bahwa anaknya sudah besar, sudah bukan bocah lagi.
Ya, ayah harus peduli kepada keluarganya. Harus hadir sebagai sosok, sebagai pribadi, bukan cuma sebutan yang seolah tak terjangkau anak-anaknya. Karena kehadiran ayah itu penting bagi pembentukan pribadi anak-anaknya.
Aku senang sekarang kita punya Hari Ayah. Mulai sekarang aku tandai kalenderku untuk mengingatkan diriku sendiri tahun depan bahwa tanggal 12 Nopember adalah hari Ayah. Mmmm.. apa bentuk keseruan yang bisa kita berikan untuk merayakan hari yang istimewa itu, ya?
Masih setahun lagi, ada banyak waktu untuk memikirkannya! Let's do it!
Nah, meskipun terlambat, aku tetap mau mengucapkan SELAMAT HARI AYAH untuk semua ayah Indonesia.
Have a nice day!
Sekilas saja. Dan kemarin, aku melihat sebuah kiriman melintas dari salah seorang temanku, seorang ayah, yang menuliskan ucapan selamat hari ayah dari anaknya. How sweet! Aku langsung teringat ayahku. Aku sayang ayah, tetapi kayaknya kemarin itu sudah lewat tanggalnya... sudah agak basi.. hehe..
Lagi pula, aku yakin, ayahku gak aware juga akan adanya Hari Ayah, Aku, sih, rasanya pernah dengar bahwa di Indonesia sudah ada hari Ayah, tetapi aku lupa untuk memeriksa, kapan tepatnya Hari Ayah itu diperingati di Indonesia.
Ternyata, hari Ayah di Indonesia itu diperingati setiap tanggal 12 Nopember. Ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada tanggal 12 Nopember 2006, lama sebelum aku menuliskan kepedulianku kepada Ayah di blog CANTIK SELAMANYA pada tahun 2009! Had I known that we actually have Father's Day...
Aku google untuk mendapat info lebih banyak tentang Hari Ayah di Indonesia. Aku cuma menemukan dua pejabat saja yang menyebutkan tentang Hari Ayah dan bagaimana mereka menjalankan peran mereka sebagai ayah bagi anak-anak mereka, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Tidak ada perayaan atau keseruan seperti hari Ibu. Tidak ada lomba masak... hahaha..
Ayah memang tidak perlu perhatian seperti itu. Jantan, tokh? Hehehe.. Tetapi setiap keluarga perlu ingat bahwa Ayah punya peran penting dalam keluarganya. Ingat ibu Kartini? Aku pernah menuliskan cerita tentang ayahnya, RMAA Sosroningrat, sebagai orang yang berpengaruh besar dalam membentuk Kartini menjadi perempuan berkepedulian hingga menuliskan curahan hatinya kepada para sahabatnya di Belanda, dan membangun sekolah untuk perempuan. RMAA Sosroningrat itu sangat mendukung Kartini untuk sekolah. Sang ayah jelas memiliki visi, impian yang lebih besar dari pada sekedar menyenangkan anak kesayangannya yang senang menulis dan sering mengirimkan tulisannya ke surat kabar pada jaman itu.
Selain ayahnya Kartini, juga ada ayahnya Ahok, Tjoeng Kiem Nam atau Indra Tjahaja Purnama, yang lewat film A Man Called Ahok kita saksikan bagaimana dia pun punya visi yang dicurahkannya kepada anak-anaknya, khususnya Ahok.
Ayah adalah pemilik visi bagi keluarganya. Dialah wajah keluarganya. Dia menginspirasi anak-anaknya. Sementara ibu merawat keluarganya, memberikan nutrisi kasih sayang yang sentimental, sekaligus pendamping bagi suami. Ayah. Bukan cuma pencari nafkah bagi keluarga.
Mencari nafkah dan memasak nasi itu bisa dilakukan baik oleh ayah maupun ibu. Tetapi ada yang tidak bisa dilakukan ayah, yang bisa dilakukan ibu, demikian juga ada yang bisa dilakukan ayah, yang tidak bisa dilakukan oleh ibu. Maka, kehadiran ayah bagi anak-anaknya sangat penting dan setiap keluarga perlu tahu ini.
Ridwan Kamil menceritakan bagaimana dia berusaha untuk menyediakan waktu bersama anak-anaknya disela kesibukannya. Meski lelah, dia tahu, sangat penting untuk hadir bagi anak-anaknya.
Ganjar Pranowo juga menceritakan usahanya untuk dekat dengan anaknya, termasuk mendengarkan teguran anaknya! Dia tidak tersinggung, tetapi seperti diingatkan bahwa anaknya sudah besar, sudah bukan bocah lagi.
Ya, ayah harus peduli kepada keluarganya. Harus hadir sebagai sosok, sebagai pribadi, bukan cuma sebutan yang seolah tak terjangkau anak-anaknya. Karena kehadiran ayah itu penting bagi pembentukan pribadi anak-anaknya.
Aku senang sekarang kita punya Hari Ayah. Mulai sekarang aku tandai kalenderku untuk mengingatkan diriku sendiri tahun depan bahwa tanggal 12 Nopember adalah hari Ayah. Mmmm.. apa bentuk keseruan yang bisa kita berikan untuk merayakan hari yang istimewa itu, ya?
Masih setahun lagi, ada banyak waktu untuk memikirkannya! Let's do it!
Nah, meskipun terlambat, aku tetap mau mengucapkan SELAMAT HARI AYAH untuk semua ayah Indonesia.
Have a nice day!