Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care!
Kemarin siang (19/03/09) aku lunch dengan teman-teman sekantor di One Pacific Place (they got Wikipedia page, you know?). Mereka ajak aku ke sebuah restoran bernama Pancious.
Waktu di perjalanan, mereka gak sebut nama restoran itu. Mereka hanya sibuk membicarakan kelebihan restoran itu. Yang harganya reasonable... yang rasanya enak.. Jadi pingin tauk, restoran apa, sih yang mereka maksud?!
Kebetulan, gedung kantorku memang gak jauh dari OPP. Jadi kami bisa lunch ke sana. Dan kami straight ahead menuju restoran yang ada di lantai 4 itu. Ternyata yang mereka maksud adalah Pancious, yang kebetulan udah lama aku tauk.
"...Oh, kalau ini, sih, aku tauk.." bersama Andry, Vivi dan Tika, aku pernah dined in di sini. Tika yang ajak kami ke sini karena katanya makanannya enak. Aku, sih, seperti biasa cuma care untuk cari good spot for photo session ;).
Restoran Pancious ini memakai dekorasi serba merah. Kalau bikin close up photo jadi seperti bikin pasfoto buat KTP.
Menu utama restoran ini sebenernya adalah pancake dan waffel dengan berbagai ide penyajian. Ada yang original, dengan selai dan ice cream dengan dua ukuran. Kalau gak lagi kenyang, yang kecil aja cukup buat dimakan sendiri. Kalau yang besar bisa di-shared.
Aku, sih, tetap aja gak kuat, meski satu porsi sudah di-shared. Kata temen aku, "Mbak Dian gak asik, ah" soalnya aku makannya dikit. We were supposed to indulge ourselves with the food there.. Yaaah, maaaf.. Sorry.. I can't ruin my diet.. ha ha ha..
Tapi, sebenernya, aku gak bisa terlalu banyak makan pancake-nya karena it was too sweet for me. Tapi, kalau liat menunya, mereka juga sediain savoury pancake & waffel, kok. Ada bolognaise, tuna mayonnaise, smoked beef.. macem-macem, lah. Cuma aku belum tertantang untuk nyoba aja. Gak kebayang, gitu, loh, makan pancake pake salad.. :-/?
Anyways, makanan yang disediakan bener-bener variatif, kok. Ada banyak lagi jenis masakan lain dengan a la westerner. Restoran Pancious ini memang lumayan rame, serame fans-nya.
Temen-temen aku dan Tika sudah terbukti menjadi penggemarnya. Kata salah satu temanku tadi, restoran ini pertama kali buka di Permata Hijau. Waktu baru buka, katanya, rame banget sampe jalanan macet! Sekarang mereka buka cabang di OPP, dan akan buka satu lagi di Plaza Indonesia.
Waktu makan siang tadi, teman-teman aku pesan hot tuna fettucinni. Pake cabe! Mereka sudah pernah coba and they liked it, and they wanted it more. Tempo hari, waktu ke sini bersama sahabat-sahabatku, aku cuma nyobain pancake, and of course.. wasn't my kind of taste. Tapi bukannya gak enak, ya... ;)
Sekarang karena datang untuk lunch, aku jadi harus nyobain sesuatu. Karena gak suka ikan, aku pilih fettucinni smoked beef. Biar cepet aja. Kalau gak lapar banget, mungkin aku akan pilih steak karena aku lebih suka pasta yang creamy (which is not in the case of fettucini smoked beef the're serving).
Setelah makan di situ dan melihat makanan yang dimakan teman-temanku, aku jadi ngerti why Indonesians like it. Ternyata yang mereka sajikan adalah selera Indonesia banget. Pantes aja restoran ini rame.
Chef-nya berhasil memadukan masakan a la western dengan selera Indonesia. Dan kalau kita pesan teh tawar panas atau pun es teh, mereka sediakan refill. Gratis. Ok, tuh!
Uh, for the note: "...I Love Free Tea Refills..."
Waktu di perjalanan, mereka gak sebut nama restoran itu. Mereka hanya sibuk membicarakan kelebihan restoran itu. Yang harganya reasonable... yang rasanya enak.. Jadi pingin tauk, restoran apa, sih yang mereka maksud?!
Kebetulan, gedung kantorku memang gak jauh dari OPP. Jadi kami bisa lunch ke sana. Dan kami straight ahead menuju restoran yang ada di lantai 4 itu. Ternyata yang mereka maksud adalah Pancious, yang kebetulan udah lama aku tauk.
"...Oh, kalau ini, sih, aku tauk.." bersama Andry, Vivi dan Tika, aku pernah dined in di sini. Tika yang ajak kami ke sini karena katanya makanannya enak. Aku, sih, seperti biasa cuma care untuk cari good spot for photo session ;).
Restoran Pancious ini memakai dekorasi serba merah. Kalau bikin close up photo jadi seperti bikin pasfoto buat KTP.
Menu utama restoran ini sebenernya adalah pancake dan waffel dengan berbagai ide penyajian. Ada yang original, dengan selai dan ice cream dengan dua ukuran. Kalau gak lagi kenyang, yang kecil aja cukup buat dimakan sendiri. Kalau yang besar bisa di-shared.
Aku, sih, tetap aja gak kuat, meski satu porsi sudah di-shared. Kata temen aku, "Mbak Dian gak asik, ah" soalnya aku makannya dikit. We were supposed to indulge ourselves with the food there.. Yaaah, maaaf.. Sorry.. I can't ruin my diet.. ha ha ha..
Tapi, sebenernya, aku gak bisa terlalu banyak makan pancake-nya karena it was too sweet for me. Tapi, kalau liat menunya, mereka juga sediain savoury pancake & waffel, kok. Ada bolognaise, tuna mayonnaise, smoked beef.. macem-macem, lah. Cuma aku belum tertantang untuk nyoba aja. Gak kebayang, gitu, loh, makan pancake pake salad.. :-/?
Anyways, makanan yang disediakan bener-bener variatif, kok. Ada banyak lagi jenis masakan lain dengan a la westerner. Restoran Pancious ini memang lumayan rame, serame fans-nya.
Temen-temen aku dan Tika sudah terbukti menjadi penggemarnya. Kata salah satu temanku tadi, restoran ini pertama kali buka di Permata Hijau. Waktu baru buka, katanya, rame banget sampe jalanan macet! Sekarang mereka buka cabang di OPP, dan akan buka satu lagi di Plaza Indonesia.
Waktu makan siang tadi, teman-teman aku pesan hot tuna fettucinni. Pake cabe! Mereka sudah pernah coba and they liked it, and they wanted it more. Tempo hari, waktu ke sini bersama sahabat-sahabatku, aku cuma nyobain pancake, and of course.. wasn't my kind of taste. Tapi bukannya gak enak, ya... ;)
Sekarang karena datang untuk lunch, aku jadi harus nyobain sesuatu. Karena gak suka ikan, aku pilih fettucinni smoked beef. Biar cepet aja. Kalau gak lapar banget, mungkin aku akan pilih steak karena aku lebih suka pasta yang creamy (which is not in the case of fettucini smoked beef the're serving).
Setelah makan di situ dan melihat makanan yang dimakan teman-temanku, aku jadi ngerti why Indonesians like it. Ternyata yang mereka sajikan adalah selera Indonesia banget. Pantes aja restoran ini rame.
Chef-nya berhasil memadukan masakan a la western dengan selera Indonesia. Dan kalau kita pesan teh tawar panas atau pun es teh, mereka sediakan refill. Gratis. Ok, tuh!
Uh, for the note: "...I Love Free Tea Refills..."
- Punya pengalaman mirip? Share dong di Cantik Selamanya - facebook
Comments
Post a Comment
Kasih komentar, ya, supaya aku punya input yang bisa aku kembangkan untuk artikel aku selanjutnya. Menambah wawasan aku juga, kan? Terima kasih sebelumnya, loh!