Skip to main content

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care! 

Self Make Over – Langkah EA

Wajahku tanpa make-upMahal sedikit? Ga papa lah. Tanda sayang sama diri sendiri.
Ada yang pernah ngasih nasehat begini: lebih baik perawatan dari pada perbaikan. Kalau perawatan, biayanya dicicil dan hasilnya bisa dinikmati segera. Kalau perbaikan, biayanya mahal, setelah sufferred karena wajah yang rusak dan proses yang bikin capek. Aku pikir, “bener juga”. Maka aku coba perawatan wajah yang lumayan agak mahal buat gajiku dulu itu demi melakukan perawatan wajah.

Eh, coba perhatikan, deh. Soal cantik itu ‘kan sebenernya adalah soal selera.

Ada yang suka modelnya Luna Maya, ada yang suka model Angelina Jolie. Ada yang suka model Kate Winslet, ada yang suka model Lisa Bonnet. Ada juga yang suka model muka akyu.. he he he :). Tapi ada satu persamaan yang membuat wajah itu menarik yaitu kalau terlihat segar. Wajah yang segar itu adalah wajah yang terawat.

Suatu hari, aku pergi ke Metropolitan Mall di dekat rumahku untuk membeli produk perawatan wajah yang saat itu sudah aku pakai. Tapi ternyata counter-nya sudah tutup. Mungkin karena kurang peminat. Yang ada counter-nya Elizabeth Arden. Aku sudah coba produk lokal dan gak cocok dengan kulit wajahku, jujur aja.

Jadi di mall itu aku tanya beauty consultant yang melayaniku tentang paket perawatan wajah seperti apa yang harus aku ambil. Hmm.. harganya lumayan juga tapi kebetulan hari itu aku baru dapet bonus jadi aku pakailah bonus itu buat beli satu set perawatan wajah. Hasilnya… Ok, bener..!

Ternyata, kulit wajahku sebelum memakai perawatan dari Elizabeth Arden itu telah mengering sehingga timbul seperti kerak di wajah. Aku baru menyadari hal itu setelah kurang lebih dua bulan pemakaian dan kulit wajahku tiba-tiba menjadi lebih putih! Dan setelah bertahun-tahun memakai produk mereka, wajahku jadi lembut kayak bayi. Mulus, berkilat seperti anak kecil. Seneng, deh..

Kok, jadi kayak iklan Elizabeth Arden, ya? Soal merk mestinya pake yang cocok aja, lah. Tapi usaha untuk make over itu yang penting. Harus rajin dan rela, dong, untuk spend dana.

Di sebuah mall, Februari 2009, waktu nunggu taksiBanyak perempuan yang gak rela spend untuk perawatan diri hanya karena menganggap perawatan diri itu kurang penting dibanding hal yang lain. Padahal, tubuh yang terawat meningkatkan kepercayaan diri, loh..
Kepercayaan diri yang bagus, menunjang kesuksesan dalam hidup. Gitu..
Lagian, perlu dong sayang sama diri sendiri. Biar kita, bisa sayang sama orang lain... :)

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris

Mulai hari ini, setiap hari Rabu, di Cantik Selamanya ada cerita bersambung karangan Renthyna. Yes , it ' s a fiction . Semua serinya akan masuk di tag " fiction ". Hope you'll enjoy it ! :) Sinopsis: Nita, seorang karyawan yang bermimpi punya harapan yang indah di masa depan. Semangat empat limanya dipakai untuk menggempur semua tugas-tugas yang diberikan atasan karena berprinsip teguh untuk selalu memberikan hasil terbaik untuk sang pimpinan. Menurut ukurannya, apa yang diinginkannya tidaklah muluk-muluk, bahkan dia juga ikhlas dengan jumlah Rupiah yang diterima dari hasil jerih payahnya di kantor. Nita punya mimpi dan berharap setiap hari. Dalam pengejaran akan mimpi-mimpinya, dia juga harus menghadapi kenyataan bahwa mimpinya tidak dapat diraih semudah ia membalikkan telapak tangannya. Nita Si Sekretaris Matanya memang menatap tajam ke arah gambar-gambar komik yang ditaruh di atas meja sambil kedua tangannya memegangi lembar kiri-kanan komik tersebut. Kepalanya se

Selimut Hati (by Dewa 19)

Suka Dewa 19 ? Aku suka lagu-lagunya. No offence but aku gak suka kasarnya Ahmad Dani . Siapa, sih , yang suka..? He he he.. Tapi, aku suka lagu-lagunya. Well, don ' t judge the book by its cover , right ? Aku juga suka suaranya Once . Nice voice . Salah satu lagu yang aku suka adalah Selimut Hati . " Aku.. kan menjadi malam-malammu.. kan menjadi mimpi-mimpimu.." Very nice . Lagunya bikin ngelamun . Lembut dan meyakinkan. Meyakinkan, bahwa yang menyanyikan lagu ini bener-bener ngerti perasaan kekasih hatinya. So sweet ... Dia bener-bener pengen menyenangkan hati kekasihnya, waktu bilang , " Aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta .." Tapi dia juga minta pengertian bahwa dia gak bisa seperti kekasih lama yang mungkin masih terkenang-kenang... Ah ... so dearly ... Wouldn't it be nice kalau ada orang yang berlaku begitu untuk kita? Dengan lembut mengungkapkan rasa sayangnya tanpa terdengar menjadi murahan... Tanpa menjadi gombal .. kain bekas buat lap l

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris (2)

Cerita sebelumnya : Nita, seorang sekretaris, hidup dengan optimis namun tidak neko-neko. Namun, keoptimisannya kerap diuji, apalagi dia "hanya" seorang... Nita Si Sekretaris Nita tidak bisa mengerti, kenapa semua pekerjaan Vero tersebut harus dikerjakannya. Ditambah lagi Vero malah marah-marah tidak karuan gara-gara Nita tidak menambah sepuluh persen pada kolom perkiraan tadi. “Sumpah, gue ga' tahu itu harus dikalikan berapa.” Cerita Nita pada Ellen. “Tapi elu tuh harusnya banyak bertanya dong, Nit. Lu harus lebih berinisiatif bertanya ke Vero kalau ada urusan kerjaan sama dia.” Ucap Ellen menguliahi. Saat itu Nita tidak berharap Ellen malah menasehatinya karena Ellen 'kan juga sama seperti dia yang adalah seorang sekretaris juga. Dia justru ingin seorang kolega bisa memberi kata-kata hiburan ataupun pemberi semangat pada saat-saat tidak menyenangkan seperti ini. Dan, walaupun bosnya adalah Pak Walker yang sudah tua tapi ramah, namun dalam logika Nita, Ellen sepantas