Skip to main content

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care! 

Let's Show to The World, Our Nation is the Best!

Tadi aku ikutan nyontreng di TPS 017. Wah, ini baru TPS yang menghayati Pemilu. Dari panitianya, aku lihat budaya berintegritas yang bisa jadi modal kita untuk jadi the best in the world

Dengan inisiatif sendiri, panitianya pake seragam a la Betawi. Memang di tempat aku tinggal, di Pondok Kelapa, kebanyakan warganya adalah orang Betawi. Layaknya sebuah hajatan, mereka cukup serius menyelenggarakan Pemilu di TPS ini.

Lihat foto di TPS 17 di blog page ku di facebookSeperti yang banyak aku dengar, mereka gak fokus pada keyakinan pada partai. Tapi mereka memperhatikan baik-baik bagaimana caranya supaya Pemilu ini berjalan lancar.

Termasuk menambah jumlah bilik suara adalah inisiatif mereka untuk melayani warga yang mau ikut nyontreng. Bayangkan, KPU cuma mengirimkan dua bilik! Mereka menambah 4 lagi karena mereka tidak ingin acara Pemilu ini jadi lambat oleh antrian yang panjang. Lihat photonya di situs facebook-ku di sini.

Bapak yang bertugas menerima nomor urut yang menceritakan kepadaku saat jeda penghitungan suara, kenapa mereka harus buat sendiri kotak bilik pencontrengan. Nah, ini dia mental bangsa Indonesia yang aku kenal dan sukai. Pantang menyerah. Gak suka mengeluh, tetapi sigap mencari solusi. Penyabar.

Kasih Solusi

Belakangan mulai banyak orang yang suka mengeluh tanpa menyediakan solusi. Mudah-mudahan yang kayak gini gak banyak-banyak amat.


Yang ikutan menyaksikan proses penghitungan hasil suara juga lumayan banyak. Di sini, penduduk setempat berkumpul karena memang sehari-hari mereka hidup rukun. Aku suka semangatnya.

Ada seseorang yang membisikkan sesuatu kepada Pak Panitia yang sedang membacakan pilihan warga dari kertas suara. Bapak itu langsung menyergah si pembisik, "...Jangan pengaruh-pengaruhi gue!" Ini namanya OK...

Bravo! Mudah-mudahan keadaan yang aman seperti di TPS-ku juga berlangsung di TPS yang lain, dan kita bisa buktikan pada dunia bahwa Indonesia memang negara yang paling demokratis di dunia, dan cinta damai.

BTW. So far, harapan kita yang ada di cause facebook-ku "Awasi Pelaksaan Pemilu" agaknya dipenuhi. Yaitu, kita berharap supaya rasa damai di negara tercinta nggak terganggu waktu Pemilu diadakan... :) Thanks God!

Let's pray, kita sukses terus ya, dengan Pemilu Presiden... :)?

Thanks to Para Petugas TPS!




Yuk, gabung?

Popular posts from this blog

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris

Mulai hari ini, setiap hari Rabu, di Cantik Selamanya ada cerita bersambung karangan Renthyna. Yes , it ' s a fiction . Semua serinya akan masuk di tag " fiction ". Hope you'll enjoy it ! :) Sinopsis: Nita, seorang karyawan yang bermimpi punya harapan yang indah di masa depan. Semangat empat limanya dipakai untuk menggempur semua tugas-tugas yang diberikan atasan karena berprinsip teguh untuk selalu memberikan hasil terbaik untuk sang pimpinan. Menurut ukurannya, apa yang diinginkannya tidaklah muluk-muluk, bahkan dia juga ikhlas dengan jumlah Rupiah yang diterima dari hasil jerih payahnya di kantor. Nita punya mimpi dan berharap setiap hari. Dalam pengejaran akan mimpi-mimpinya, dia juga harus menghadapi kenyataan bahwa mimpinya tidak dapat diraih semudah ia membalikkan telapak tangannya. Nita Si Sekretaris Matanya memang menatap tajam ke arah gambar-gambar komik yang ditaruh di atas meja sambil kedua tangannya memegangi lembar kiri-kanan komik tersebut. Kepalanya se

Selimut Hati (by Dewa 19)

Suka Dewa 19 ? Aku suka lagu-lagunya. No offence but aku gak suka kasarnya Ahmad Dani . Siapa, sih , yang suka..? He he he.. Tapi, aku suka lagu-lagunya. Well, don ' t judge the book by its cover , right ? Aku juga suka suaranya Once . Nice voice . Salah satu lagu yang aku suka adalah Selimut Hati . " Aku.. kan menjadi malam-malammu.. kan menjadi mimpi-mimpimu.." Very nice . Lagunya bikin ngelamun . Lembut dan meyakinkan. Meyakinkan, bahwa yang menyanyikan lagu ini bener-bener ngerti perasaan kekasih hatinya. So sweet ... Dia bener-bener pengen menyenangkan hati kekasihnya, waktu bilang , " Aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta .." Tapi dia juga minta pengertian bahwa dia gak bisa seperti kekasih lama yang mungkin masih terkenang-kenang... Ah ... so dearly ... Wouldn't it be nice kalau ada orang yang berlaku begitu untuk kita? Dengan lembut mengungkapkan rasa sayangnya tanpa terdengar menjadi murahan... Tanpa menjadi gombal .. kain bekas buat lap l

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris (2)

Cerita sebelumnya : Nita, seorang sekretaris, hidup dengan optimis namun tidak neko-neko. Namun, keoptimisannya kerap diuji, apalagi dia "hanya" seorang... Nita Si Sekretaris Nita tidak bisa mengerti, kenapa semua pekerjaan Vero tersebut harus dikerjakannya. Ditambah lagi Vero malah marah-marah tidak karuan gara-gara Nita tidak menambah sepuluh persen pada kolom perkiraan tadi. “Sumpah, gue ga' tahu itu harus dikalikan berapa.” Cerita Nita pada Ellen. “Tapi elu tuh harusnya banyak bertanya dong, Nit. Lu harus lebih berinisiatif bertanya ke Vero kalau ada urusan kerjaan sama dia.” Ucap Ellen menguliahi. Saat itu Nita tidak berharap Ellen malah menasehatinya karena Ellen 'kan juga sama seperti dia yang adalah seorang sekretaris juga. Dia justru ingin seorang kolega bisa memberi kata-kata hiburan ataupun pemberi semangat pada saat-saat tidak menyenangkan seperti ini. Dan, walaupun bosnya adalah Pak Walker yang sudah tua tapi ramah, namun dalam logika Nita, Ellen sepantas