Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care!
Tadi aku ikutan nyontreng di TPS 017. Wah, ini baru TPS yang menghayati Pemilu. Dari panitianya, aku lihat budaya berintegritas yang bisa jadi modal kita untuk jadi the best in the world!
Dengan inisiatif sendiri, panitianya pake seragam a la Betawi. Memang di tempat aku tinggal, di Pondok Kelapa, kebanyakan warganya adalah orang Betawi. Layaknya sebuah hajatan, mereka cukup serius menyelenggarakan Pemilu di TPS ini.
Seperti yang banyak aku dengar, mereka gak fokus pada keyakinan pada partai. Tapi mereka memperhatikan baik-baik bagaimana caranya supaya Pemilu ini berjalan lancar.
Termasuk menambah jumlah bilik suara adalah inisiatif mereka untuk melayani warga yang mau ikut nyontreng. Bayangkan, KPU cuma mengirimkan dua bilik! Mereka menambah 4 lagi karena mereka tidak ingin acara Pemilu ini jadi lambat oleh antrian yang panjang. Lihat photonya di situs facebook-ku di sini.
Bapak yang bertugas menerima nomor urut yang menceritakan kepadaku saat jeda penghitungan suara, kenapa mereka harus buat sendiri kotak bilik pencontrengan. Nah, ini dia mental bangsa Indonesia yang aku kenal dan sukai. Pantang menyerah. Gak suka mengeluh, tetapi sigap mencari solusi. Penyabar.
Kasih Solusi
Yang ikutan menyaksikan proses penghitungan hasil suara juga lumayan banyak. Di sini, penduduk setempat berkumpul karena memang sehari-hari mereka hidup rukun. Aku suka semangatnya.
Ada seseorang yang membisikkan sesuatu kepada Pak Panitia yang sedang membacakan pilihan warga dari kertas suara. Bapak itu langsung menyergah si pembisik, "...Jangan pengaruh-pengaruhi gue!" Ini namanya OK...
Bravo! Mudah-mudahan keadaan yang aman seperti di TPS-ku juga berlangsung di TPS yang lain, dan kita bisa buktikan pada dunia bahwa Indonesia memang negara yang paling demokratis di dunia, dan cinta damai.
BTW. So far, harapan kita yang ada di cause facebook-ku "Awasi Pelaksaan Pemilu" agaknya dipenuhi. Yaitu, kita berharap supaya rasa damai di negara tercinta nggak terganggu waktu Pemilu diadakan... :) Thanks God!
Let's pray, kita sukses terus ya, dengan Pemilu Presiden... :)?
Dengan inisiatif sendiri, panitianya pake seragam a la Betawi. Memang di tempat aku tinggal, di Pondok Kelapa, kebanyakan warganya adalah orang Betawi. Layaknya sebuah hajatan, mereka cukup serius menyelenggarakan Pemilu di TPS ini.
Seperti yang banyak aku dengar, mereka gak fokus pada keyakinan pada partai. Tapi mereka memperhatikan baik-baik bagaimana caranya supaya Pemilu ini berjalan lancar.
Termasuk menambah jumlah bilik suara adalah inisiatif mereka untuk melayani warga yang mau ikut nyontreng. Bayangkan, KPU cuma mengirimkan dua bilik! Mereka menambah 4 lagi karena mereka tidak ingin acara Pemilu ini jadi lambat oleh antrian yang panjang. Lihat photonya di situs facebook-ku di sini.
Bapak yang bertugas menerima nomor urut yang menceritakan kepadaku saat jeda penghitungan suara, kenapa mereka harus buat sendiri kotak bilik pencontrengan. Nah, ini dia mental bangsa Indonesia yang aku kenal dan sukai. Pantang menyerah. Gak suka mengeluh, tetapi sigap mencari solusi. Penyabar.
Kasih Solusi
Belakangan mulai banyak orang yang suka mengeluh tanpa menyediakan solusi. Mudah-mudahan yang kayak gini gak banyak-banyak amat.
Yang ikutan menyaksikan proses penghitungan hasil suara juga lumayan banyak. Di sini, penduduk setempat berkumpul karena memang sehari-hari mereka hidup rukun. Aku suka semangatnya.
Ada seseorang yang membisikkan sesuatu kepada Pak Panitia yang sedang membacakan pilihan warga dari kertas suara. Bapak itu langsung menyergah si pembisik, "...Jangan pengaruh-pengaruhi gue!" Ini namanya OK...
Bravo! Mudah-mudahan keadaan yang aman seperti di TPS-ku juga berlangsung di TPS yang lain, dan kita bisa buktikan pada dunia bahwa Indonesia memang negara yang paling demokratis di dunia, dan cinta damai.
BTW. So far, harapan kita yang ada di cause facebook-ku "Awasi Pelaksaan Pemilu" agaknya dipenuhi. Yaitu, kita berharap supaya rasa damai di negara tercinta nggak terganggu waktu Pemilu diadakan... :) Thanks God!
Let's pray, kita sukses terus ya, dengan Pemilu Presiden... :)?
- Care to accept my sharing with you my joy over our Pemilu '09? Lihat di my photos blog di halaman facebook "Cantik Selamanya"