Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care!
Sudah menyapa dunia lewat tulisan?
I started writing a long time ago. More than ten years now. Waktu itu melalui e-mail, dalam bahasa Inggris. Tujuannya, pertama untuk improving my English. Untuk latihan. Ala bisa karena biasa, ‘kan?
Tujuan kedua adalah untuk letting the world that an Indonesian "can" have thoughts. Supaya mereka jangan berpikir bahwa kita bangsa yang terbelakang, gak ngerti apa-apa. Ancient, gitu, loh. Aku gak suka, karena yang terbayang di kepala aku tentang manusia ancient (whom we are not!) adalah orang-orang dengan pengetahuan sangat sedikit, dengan matanya yang hampir kosong karena bodoh. Uh! That's not us!
Supaya Kita Dihormati
Dengan mengetahui bahwa di Indonesia ada orang-orang berpendidikan yang punya visi, tentu mereka akan lebih menghormati kita. Apa lagi saat itu, kebiasaan mengekspresikan ide bukanlah kebiasaan yang aman. Katanya, banyak orang hilang karena bicara di negeri ini. Waktu itu.
Tapi itu ‘kan dulu. Sekarang kita sudah merdeka. Eh, maksudnya, sekarang kita sudah memiliki kebebasan untuk mengutarakan pendapat. Sudah boleh demo. Sudah boleh bilang gak setuju. Sudah boleh mengkritik. Para pemimpin kita pun sudah harus belajar untuk menerima kritik. So, isn’t it a good time to start expressing your thoughts?
Tangkap Ide
Cara yang paling gampang barangkali adalah ngerumpi. Ngobrol, maksudnya. Tapi kita ‘kan nggak ngobrol setiap hari. Atau if we do ngobrol setiap hari, tapi 'kan waktunya gak lama. Biasanya during lunch time. Atau kalau 'gak kerja, ya saat ketemuan dengan teman-teman. Sedangkan ide bisa muncul kapan aja. Kalau sudah begitu, yang terbaik adalah mencatat ide itu.
Di diary, atau di komputer desktop/laptop/notebook, ide bisa kita rekam. Kenapa? Karena ide itu anugrah Tuhan. Take note of it untuk di-followed up kemudian. Mungkin saat ketemu dengan teman-teman bisa di-shared. Atau kalau ada hubungannya dengan benda, ya saat benda yang ada dalam ide itu ditemukan, maka ide pun bisa diimplementasikan.
Yang paling bagus dengan menuliskan ide kita adalah kita melatih otak kita untuk berpikir secara teratur. Ketika ide itu masih merupakan gambaran-gambaran di kepala kita, mungkin kita gak menyadari betapa bagusnya ide itu.
TTapi ketika kita mulai share, barulah kita merasakan the excitement of having ideas. Nah, kalau di-shared dalam bentuk tulisan, maka kita akan memaksa otak kita untuk mengeluarkan ide itu secara sistematis supaya orang lain bisa menangkap maksud kita dari tulisan kita. Dengan cara itu, kita mengembangkan kemampuan berfikir, analisa, dan mentransfer ide. Jadi pinter, deh.
Mau pinter, ‘kan? Write your ideas.
Tujuan kedua adalah untuk letting the world that an Indonesian "can" have thoughts. Supaya mereka jangan berpikir bahwa kita bangsa yang terbelakang, gak ngerti apa-apa. Ancient, gitu, loh. Aku gak suka, karena yang terbayang di kepala aku tentang manusia ancient (whom we are not!) adalah orang-orang dengan pengetahuan sangat sedikit, dengan matanya yang hampir kosong karena bodoh. Uh! That's not us!
Supaya Kita Dihormati
Dengan mengetahui bahwa di Indonesia ada orang-orang berpendidikan yang punya visi, tentu mereka akan lebih menghormati kita. Apa lagi saat itu, kebiasaan mengekspresikan ide bukanlah kebiasaan yang aman. Katanya, banyak orang hilang karena bicara di negeri ini. Waktu itu.
Tapi itu ‘kan dulu. Sekarang kita sudah merdeka. Eh, maksudnya, sekarang kita sudah memiliki kebebasan untuk mengutarakan pendapat. Sudah boleh demo. Sudah boleh bilang gak setuju. Sudah boleh mengkritik. Para pemimpin kita pun sudah harus belajar untuk menerima kritik. So, isn’t it a good time to start expressing your thoughts?
Tangkap Ide
Cara yang paling gampang barangkali adalah ngerumpi. Ngobrol, maksudnya. Tapi kita ‘kan nggak ngobrol setiap hari. Atau if we do ngobrol setiap hari, tapi 'kan waktunya gak lama. Biasanya during lunch time. Atau kalau 'gak kerja, ya saat ketemuan dengan teman-teman. Sedangkan ide bisa muncul kapan aja. Kalau sudah begitu, yang terbaik adalah mencatat ide itu.
Di diary, atau di komputer desktop/laptop/notebook, ide bisa kita rekam. Kenapa? Karena ide itu anugrah Tuhan. Take note of it untuk di-followed up kemudian. Mungkin saat ketemu dengan teman-teman bisa di-shared. Atau kalau ada hubungannya dengan benda, ya saat benda yang ada dalam ide itu ditemukan, maka ide pun bisa diimplementasikan.
Yang paling bagus dengan menuliskan ide kita adalah kita melatih otak kita untuk berpikir secara teratur. Ketika ide itu masih merupakan gambaran-gambaran di kepala kita, mungkin kita gak menyadari betapa bagusnya ide itu.
TTapi ketika kita mulai share, barulah kita merasakan the excitement of having ideas. Nah, kalau di-shared dalam bentuk tulisan, maka kita akan memaksa otak kita untuk mengeluarkan ide itu secara sistematis supaya orang lain bisa menangkap maksud kita dari tulisan kita. Dengan cara itu, kita mengembangkan kemampuan berfikir, analisa, dan mentransfer ide. Jadi pinter, deh.
Mau pinter, ‘kan? Write your ideas.
- Don't you think we all should start to write now?? Gabung di halaman facebook "Cantik Selamanya"... yuk...