Skip to main content

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care! 

PeDe Saat Menyampaikan Ide Dalam Rapat


PeDe Saat Meeting - Perlu lah...

Temen aku suggested supaya aku share tentang caranya menambah kepercayaan diri saat mengekspresikan ide dalam suatu rapat.

Bukan hanya rapat sih, tapi di acara diskusi, forum, pokoknya saat ngumpul diantara orang-orang yang bukan cuma teman-teman. In a place where people we don't really know akan melototin kita saat kita berdiri untuk menyampaikan ide kita.

Kalau rasa percaya diri kita kurang, pastinya bakal deg-degan, deh... Terus dada jadi sesak. Then as we talked, tiba-tiba rasanya pingin ambil nafas sejenak terus-terusan. I know the feeling, because I was there.

Menurut aku, ada dua cara. Yang pertama, prepare yourself for the meeting, lah. Kuasai materi, pahami duduk persoalannya. Pasti gak bakal salah ngomong, dong. Nothing to worry, then.

Yang kedua, keep on practicing. Setiap ada kesempatan untuk mengemukakan ide, do speak up. Jangan ragu akan kemampuan kita menyusun kalimat karena sebenernya, otak kita ngerti apa yang kita maksud. As we start opening our mouth, bersamaan dengan munculnya rasa nervous karena gak PeDe, akal sehat kita juga mulai mencari informasi dari bank data di dalam otak kita itu untuk disampaikan. Trust your brain.

Jangan tertawa. Orang Indonesia itu suka ketawa. Maksudnya supaya tetap ramah. Tapi akibatnya malah jadi kayak orang culun. Jadi jangan tertawa ataupun tersenyum. Nanti kalau sudah piawai, baru, deh, boleh berimprovisasi dengan little joke and smiling. Untuk saat ini, focus on your idea.

Gak usah juga dipikirin mata orang-orang yang lagi melotot itu. Cuekin aja. Selama berbicara, hanya telinga yang boleh aktif bekerja. Tetapi mata kita gak usah ngeliatin orang lain dulu.

As you start saying things clearly, pendengar mulai menangkap what you are trying to say, telinga kita pasti juga akan menangkap response itu dan mengolahnya di otak kita. Lalu, tiba-tiba kita akan mulai merasa nyaman dan, percaya, deh, ide kita pun akan lancar keluar dari mulut kita.

Aku punya tips juga, loh: latihan di depan cermin. Masuk kamar and talk to your reflection in the mirror. Sisir rambut yang rapih. Kalau pake jilbab, ya make sure your jilbab is rapih.



Jadi, terus berlatih, dan persiapkan diri baik materi maupun penampilan. Kalau kali ini gagal, jangan khawatir, ada hari esok. It's OK. Coba lagi. Nothing is instant. ;)




Yuk, gabung?

Popular posts from this blog

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris

Mulai hari ini, setiap hari Rabu, di Cantik Selamanya ada cerita bersambung karangan Renthyna. Yes , it ' s a fiction . Semua serinya akan masuk di tag " fiction ". Hope you'll enjoy it ! :) Sinopsis: Nita, seorang karyawan yang bermimpi punya harapan yang indah di masa depan. Semangat empat limanya dipakai untuk menggempur semua tugas-tugas yang diberikan atasan karena berprinsip teguh untuk selalu memberikan hasil terbaik untuk sang pimpinan. Menurut ukurannya, apa yang diinginkannya tidaklah muluk-muluk, bahkan dia juga ikhlas dengan jumlah Rupiah yang diterima dari hasil jerih payahnya di kantor. Nita punya mimpi dan berharap setiap hari. Dalam pengejaran akan mimpi-mimpinya, dia juga harus menghadapi kenyataan bahwa mimpinya tidak dapat diraih semudah ia membalikkan telapak tangannya. Nita Si Sekretaris Matanya memang menatap tajam ke arah gambar-gambar komik yang ditaruh di atas meja sambil kedua tangannya memegangi lembar kiri-kanan komik tersebut. Kepalanya se

Selimut Hati (by Dewa 19)

Suka Dewa 19 ? Aku suka lagu-lagunya. No offence but aku gak suka kasarnya Ahmad Dani . Siapa, sih , yang suka..? He he he.. Tapi, aku suka lagu-lagunya. Well, don ' t judge the book by its cover , right ? Aku juga suka suaranya Once . Nice voice . Salah satu lagu yang aku suka adalah Selimut Hati . " Aku.. kan menjadi malam-malammu.. kan menjadi mimpi-mimpimu.." Very nice . Lagunya bikin ngelamun . Lembut dan meyakinkan. Meyakinkan, bahwa yang menyanyikan lagu ini bener-bener ngerti perasaan kekasih hatinya. So sweet ... Dia bener-bener pengen menyenangkan hati kekasihnya, waktu bilang , " Aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta .." Tapi dia juga minta pengertian bahwa dia gak bisa seperti kekasih lama yang mungkin masih terkenang-kenang... Ah ... so dearly ... Wouldn't it be nice kalau ada orang yang berlaku begitu untuk kita? Dengan lembut mengungkapkan rasa sayangnya tanpa terdengar menjadi murahan... Tanpa menjadi gombal .. kain bekas buat lap l

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris (2)

Cerita sebelumnya : Nita, seorang sekretaris, hidup dengan optimis namun tidak neko-neko. Namun, keoptimisannya kerap diuji, apalagi dia "hanya" seorang... Nita Si Sekretaris Nita tidak bisa mengerti, kenapa semua pekerjaan Vero tersebut harus dikerjakannya. Ditambah lagi Vero malah marah-marah tidak karuan gara-gara Nita tidak menambah sepuluh persen pada kolom perkiraan tadi. “Sumpah, gue ga' tahu itu harus dikalikan berapa.” Cerita Nita pada Ellen. “Tapi elu tuh harusnya banyak bertanya dong, Nit. Lu harus lebih berinisiatif bertanya ke Vero kalau ada urusan kerjaan sama dia.” Ucap Ellen menguliahi. Saat itu Nita tidak berharap Ellen malah menasehatinya karena Ellen 'kan juga sama seperti dia yang adalah seorang sekretaris juga. Dia justru ingin seorang kolega bisa memberi kata-kata hiburan ataupun pemberi semangat pada saat-saat tidak menyenangkan seperti ini. Dan, walaupun bosnya adalah Pak Walker yang sudah tua tapi ramah, namun dalam logika Nita, Ellen sepantas