Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care!
Selamat pagi kamu!
Tersenyum, dong.... Nah, enak kan rasanya? Senyum itu sehat...!
Kemarin, hari Sabtu, weekend, iya, weekend... Aku menghadiri acara peluncuran buku "Anak Pancong" di Warung Asoi, Rawamangun. Warung atau restoran ini berada persis di sebelah Rumah Sakit Persahabatan tempat aku menjalani pengobatan kanker. Ternyata di sana ada hiburan life music. I love it.
Aku masih belum biasa dengan life music, sih. Aku biasanya dengan aplikasi Smule. Coba search Dian Manginta di Smule. You will find me. Tapi jangan berharap mendengar suara yang merdu. Masih harus banyak belajar. Entah kenapa, suaraku sering kali fals diujung baris. Dear me...
Aku juga membuat video dengan aplikasi Smule, termasuk ketika sedang moon face yang aku kira gemuk. Ternyata bengkak. Hahaha..
Anyways, di sana, di acara peluncuran buku itu, aku bertemu dengan bu Admin Laboratorium RS Persahabatan yang selalu cekatan dan perhatian kepada pasien termasuk aku. Dia sangat membantu sehingga aku dapat cepat mendapatkan hasil laboratoriumku untuk mendapatkan tindakan selanjutnya. Ternyata dai adalah istri dari salah seorang teman kami di gank Anak Pancong. Small world, isn't it!
Anak Pancong itu adalah sebutan untuk anak-anak SMPN 74 tahun 80-an yang suka nongkrong di sebuah kedai atau warung pancong. Kegiatan nongkrong itu berlanjut hingga mereka bedol desa ke SMAN 31. Dan akibatnya gank "Anak Pancong" pun berkembang dengan bergabungnya teman-teman di SMAN 31 yang berasal dari SMP lain.
Ada begitu banyak kenangan dalam pertemanan itu sehingga timbullah ide membuat buku yang disunting oleh St. Ires Adlin. Ires adalah seorang wartawan yang juga telah menulis beberapa buku lainnya.
Tersenyum, dong.... Nah, enak kan rasanya? Senyum itu sehat...!
Kemarin, hari Sabtu, weekend, iya, weekend... Aku menghadiri acara peluncuran buku "Anak Pancong" di Warung Asoi, Rawamangun. Warung atau restoran ini berada persis di sebelah Rumah Sakit Persahabatan tempat aku menjalani pengobatan kanker. Ternyata di sana ada hiburan life music. I love it.
Aku masih belum biasa dengan life music, sih. Aku biasanya dengan aplikasi Smule. Coba search Dian Manginta di Smule. You will find me. Tapi jangan berharap mendengar suara yang merdu. Masih harus banyak belajar. Entah kenapa, suaraku sering kali fals diujung baris. Dear me...
Aku juga membuat video dengan aplikasi Smule, termasuk ketika sedang moon face yang aku kira gemuk. Ternyata bengkak. Hahaha..
Anyways, di sana, di acara peluncuran buku itu, aku bertemu dengan bu Admin Laboratorium RS Persahabatan yang selalu cekatan dan perhatian kepada pasien termasuk aku. Dia sangat membantu sehingga aku dapat cepat mendapatkan hasil laboratoriumku untuk mendapatkan tindakan selanjutnya. Ternyata dai adalah istri dari salah seorang teman kami di gank Anak Pancong. Small world, isn't it!
Anak Pancong itu adalah sebutan untuk anak-anak SMPN 74 tahun 80-an yang suka nongkrong di sebuah kedai atau warung pancong. Kegiatan nongkrong itu berlanjut hingga mereka bedol desa ke SMAN 31. Dan akibatnya gank "Anak Pancong" pun berkembang dengan bergabungnya teman-teman di SMAN 31 yang berasal dari SMP lain.
Ada begitu banyak kenangan dalam pertemanan itu sehingga timbullah ide membuat buku yang disunting oleh St. Ires Adlin. Ires adalah seorang wartawan yang juga telah menulis beberapa buku lainnya.
Para endoser untuk buku itu termasuk diantaranya adalah Gubernur DKI Anies Baswedan, Mantan Gubernur Banten Rano Karno, juga Komika Raditya Dika. Menurut Ires, para Gubernur itu menginginkan untuk membaca dulu bukunya sebelum memberi endorsement mereka. Jadi, apa yang mereka tuliskan di bagian cover belakang buku itu memang karena mereka telah membacanya.
Pastinya ada banyak pelajaran juga yang dapat dipetik dari pengalaman orang lain, termasuk dari teman-teman kita ex Anak Pancong. Oh, sampai sekarang mereka tetap menyebut diri mereka "Anak Pancong" dan Rawamangun adalah kampung halaman mereka.
Dengan beragam suku diantara mereka, mereka adalah kaum yang tak lagi mau dikotak-kotakkan oleh perbedaan latar belakang keluarga termasuk suku dan agama. No SARA diantara mereka.
Kenyataannya banyak dari antara mereka yang sebagian sudah berusia 50-an ini, atau jelang 50 tahun bagi sebagian lainnya, telah sukses dalam karir dan rumah tangganyanya, dan mereka tetap bangga menyebut diri mereka Anak Pancong.
You should read this book!
Enjoy your weekend!
Enjoy your weekend!