Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care!
Tadi sore aku nonton talk show di Metro TV tentang kecurangan dalam pemilu di Jawa Timur. Aku sedih melihat bagaimana orang akan lakukan segala cara demi mencapai tujuannya.
Aku gak habis pikir, how dare they are to manipulate the data so they could win?! Siapa pun pelakunya.. that is cruel. Jahat banget. Jelas orang itu, pelakunya, gak bisa dipercaya.
Di dalam acara talk show itu, Metro TV memperlihatkan bagaimana kecurangan itu dilakukan. Ngeri banget. Kesimpulan mbak pengamat politi yang diwawancarai (maaf, aku lupa namanya) bilang bahwa Pemilu nanti bisa jadi pemilihan umum yang gak damai. Aduuuuh.. perang, dong?
Aku sedih, inget orang-orang "kecil" yang bakal jadi korban. Ah, orang-orang yang gak kecil juga, kalee...
Aku inget rasa bahagia aku waktu di Bali awal tahun ini, waktu melihat suasana Bali yang mulai ramai lagi. Bali is back. Matahari terbit lagi di Bali. Beberapa tahun sebelumnya aku pergi ke Bali dan aku melihat Bali sepi. Sedih sekali. Itu semua karena teror bom beberapa tahun sebelumnya. Dampaknya lama sekali. Kasian orang Bali. Sekarang, Bali rame lagi. Orang-orang bisa kerja lagi. Masa depan terlihat cerah lagi. That's beautiful.
Tapi kalau Pemilu nanti gak damai? Mungkin ganti giliran wilayah lain yang akan merana. Kita yang malu, karena ribut melulu.
Aku inget Aceh yang kena tsunami tempo hari. Kalau kita gak damai setelah pemilihan umum nanti, bagaimana caranya kita bisa mempercepat perbaikan di Aceh? Inget Ambon.. Ya, ampuuun, jangan, dong kita sampe berantem...
Aku inget korban global crisis di negeri ini. Minggu lalu ada beberapa teman yang kena PHK. Tadinya aku ngebayangin dengan uang pesangon mereka, mereka bisa memulai suatu usaha. Kayak teman aku yang lain yang buka warung. Tapi kalau negara kita gak damai... gimana kita bisa kerja?
Yuk, Jadi Saksi
Gini aja, kita semua harus peduli. Jangan ada yang Golput. Pokoknya pilih salah satu partai yang lumayan, deh. Yang nasionalis, cinta Indonesia. Eh, emang ada yang gak cinta Indonesia?
Anyway, pada hari Pemilu, kita dateng semua ke TPS. Mau golongan putih, kek..mau milih, kek... Pokoknya dateng dan kita jadi saksi pelaksanaan Pemilu itu. Biar kita make sure bahwa pelaksanaannya fair.
Karena menurut aku, walau pun kita gak percaya sama partai, tapi 'kan kita mesti make sure bahwa negara ini bakal di-run secara fair. Siapa pun yang menang Pemilu nanti haruslah menang dengan fair, bukan karena memanipulasi data.
Jadi, kita harus lihat perhitungan suaranya sampai semua kartu selesai dihitung. Paling gak, di TPS itu kita udah liat hasilnya dan tauk siapa pemenangnya untuk wilayah sendiri. Jangan sampai ada pemilih fiktif ya (lihat deh artikel di Koran Tempo).
Kalau se-Indonesia care, mana ada yang berani memanipulasi? Iya, kan?
Gak mau dong yang terjadi di Jawa Timur, terulang lagi? Gak mau dong, kalau yang curang malah yang menang?
Aku gak habis pikir, how dare they are to manipulate the data so they could win?! Siapa pun pelakunya.. that is cruel. Jahat banget. Jelas orang itu, pelakunya, gak bisa dipercaya.
Di dalam acara talk show itu, Metro TV memperlihatkan bagaimana kecurangan itu dilakukan. Ngeri banget. Kesimpulan mbak pengamat politi yang diwawancarai (maaf, aku lupa namanya) bilang bahwa Pemilu nanti bisa jadi pemilihan umum yang gak damai. Aduuuuh.. perang, dong?
Aku sedih, inget orang-orang "kecil" yang bakal jadi korban. Ah, orang-orang yang gak kecil juga, kalee...
Aku inget rasa bahagia aku waktu di Bali awal tahun ini, waktu melihat suasana Bali yang mulai ramai lagi. Bali is back. Matahari terbit lagi di Bali. Beberapa tahun sebelumnya aku pergi ke Bali dan aku melihat Bali sepi. Sedih sekali. Itu semua karena teror bom beberapa tahun sebelumnya. Dampaknya lama sekali. Kasian orang Bali. Sekarang, Bali rame lagi. Orang-orang bisa kerja lagi. Masa depan terlihat cerah lagi. That's beautiful.
Tapi kalau Pemilu nanti gak damai? Mungkin ganti giliran wilayah lain yang akan merana. Kita yang malu, karena ribut melulu.
Aku inget Aceh yang kena tsunami tempo hari. Kalau kita gak damai setelah pemilihan umum nanti, bagaimana caranya kita bisa mempercepat perbaikan di Aceh? Inget Ambon.. Ya, ampuuun, jangan, dong kita sampe berantem...
Aku inget korban global crisis di negeri ini. Minggu lalu ada beberapa teman yang kena PHK. Tadinya aku ngebayangin dengan uang pesangon mereka, mereka bisa memulai suatu usaha. Kayak teman aku yang lain yang buka warung. Tapi kalau negara kita gak damai... gimana kita bisa kerja?
Yuk, Jadi Saksi
Gini aja, kita semua harus peduli. Jangan ada yang Golput. Pokoknya pilih salah satu partai yang lumayan, deh. Yang nasionalis, cinta Indonesia. Eh, emang ada yang gak cinta Indonesia?
Anyway, pada hari Pemilu, kita dateng semua ke TPS. Mau golongan putih, kek..mau milih, kek... Pokoknya dateng dan kita jadi saksi pelaksanaan Pemilu itu. Biar kita make sure bahwa pelaksanaannya fair.
Karena menurut aku, walau pun kita gak percaya sama partai, tapi 'kan kita mesti make sure bahwa negara ini bakal di-run secara fair. Siapa pun yang menang Pemilu nanti haruslah menang dengan fair, bukan karena memanipulasi data.
Jadi, kita harus lihat perhitungan suaranya sampai semua kartu selesai dihitung. Paling gak, di TPS itu kita udah liat hasilnya dan tauk siapa pemenangnya untuk wilayah sendiri. Jangan sampai ada pemilih fiktif ya (lihat deh artikel di Koran Tempo).
Kalau se-Indonesia care, mana ada yang berani memanipulasi? Iya, kan?
Gak mau dong yang terjadi di Jawa Timur, terulang lagi? Gak mau dong, kalau yang curang malah yang menang?
- Lihat & berikan catatan-catatan lainnya tentang "Perlunya Saksi di Pemilu" di halaman facebook "Cantik Selamanya"
- Ikuti "Cause" di facebook, "Awasi Pelaksanaan Pemilu"