Skip to main content

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care! 

Ibu Kartini: Don't Forget The Daddy

Mengerti Kartini...

Mengingat Ibu Kartini, katanya adalah mengenang perjuangan seorang perempuan untuk kesetaraan gender.

Berjuang? Ibu Kartini berjuang? Gaklah.

Lihat artikel bagus soal Ibu KartiniIbu Kartini itu punya ayah yang luar biasa. Dia melihat bahwa orang Belanda sekolah dan dia ingin keluarganya juga sekolah. Maka dia sekolahkan Kartini muda sampai usia 12. Sang Ayah, had chosen to send her to school, while he could have not done so.

Sayang, jaman itu gak biasa buat perempuan untuk sekolah tinggi-tinggi. I suppose, takut jadi terlalu tua untuk menikah. Jadi perawan tua. Gak bagus.

Maka meskipun Ibu Kartini yang sudah jadi perempuan terdidik masa itu berhasil mendapatkan dukungan untuk melanjutkan sekolah di Batavia, Ibu Kartini pun melepaskan impian sekolah itu. Karena dia harus menikah.

Keputusan itu biasa bagi perempuan yang bukan feminis. Menurut aku, Ms. Kartini bukan feminis. Because feminists would not do that. Feminists would literally fight for what they believe.

Sampai sekarang pun kebanyakan perempuan akan berpikir dua kali apabila dihadapkan pada pilihan menikah, atau jadi menundanya untuk sebuah cita-cita. Sekolah, misalnya. Atau karir untuk yang lain. Ibu Kartini gak melihat ada untungnya menunda perkawinan. She was intelligent enough to understand bahwa menunda pernikahan baginya pada masa itu bukanlah pilihan yang tepat. Jadi, Kartini menikah. Let' be fair about this, on her real intellectual capacity to choose.

Dan lagi-lagi Kartini beruntung. Setelah dia punya ayah modern yang percaya pada pendidikan (saudara Kartini disebut berhasil menjadi ahli bahasa), dia menikah dengan pria yang juga mengerti artinya pendidikan. Maka, Kartini pun mendapat dukungannya untuk mendirikan sekolah.

So was she fought? Dia berjuang? Aku, kok, gak setuju. Apa lagi kalau dibilang dia itu tokoh emansipasi.. Now her dad, ayahandanya, mungkin, lebih tepat untuk mendapat kehormatan itu.

Kartini punya ayah yang luar biasa buat ukuran jamannya. The fact he had some wives, itu adalah karena kebiasaan umum di jaman itu. It was normal.

Tetapi Ayahanda Kartini juga lah yang memutuskan bahwa keluarganya harus sekolah. Aku percaya karena dia pingin keluarganya sepintar orang Belanda. Dialah pejuang yang sesungguhnya.

Dia gak mau kalah sama Belanda. Dari RMAA Sosroningrat, ayahnya Kartini, kita belajar peran seorang ayah dalam keluarga. Alih-alih mengenang ibu Kartini sebagai pahlawan emansipasi, lebih baik generasi kita mengingat keberadaan RMAA Sosroningrat sebagai ayah yang peduli. Alih-alih merayakan Hari Kartini, lebih baik kita merayakan hari Bapak yang belum diadakan di Indonesia.

Para Bapak itu penting sekali dalam hidup manusia. Gak ada bapak, gak ada anak. Bapaklah pribadi yang membuat seorang manusia punya kepercayaan diri tinggi atau rendah.

Bapak itu penting. Let's be fair about it.




Yuk, gabung?

Popular posts from this blog

Selimut Hati (by Dewa 19)

Suka Dewa 19 ? Aku suka lagu-lagunya. No offence but aku gak suka kasarnya Ahmad Dani . Siapa, sih , yang suka..? He he he.. Tapi, aku suka lagu-lagunya. Well, don ' t judge the book by its cover , right ? Aku juga suka suaranya Once . Nice voice . Salah satu lagu yang aku suka adalah Selimut Hati . " Aku.. kan menjadi malam-malammu.. kan menjadi mimpi-mimpimu.." Very nice . Lagunya bikin ngelamun . Lembut dan meyakinkan. Meyakinkan, bahwa yang menyanyikan lagu ini bener-bener ngerti perasaan kekasih hatinya. So sweet ... Dia bener-bener pengen menyenangkan hati kekasihnya, waktu bilang , " Aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta .." Tapi dia juga minta pengertian bahwa dia gak bisa seperti kekasih lama yang mungkin masih terkenang-kenang... Ah ... so dearly ... Wouldn't it be nice kalau ada orang yang berlaku begitu untuk kita? Dengan lembut mengungkapkan rasa sayangnya tanpa terdengar menjadi murahan... Tanpa menjadi gombal .. kain bekas buat lap l

Waktunya Berasuransi? [Bagian I]

"Sedia Payung Sebelum Hujan, Sedia Asuransi Sebelum Bencana" [Dian Manginta, tentang HARAPAN AKAN MASA DEPAN] "Belum lepas dari masalah itu, suaminya, tahun lalu kena stroke dan berlanjut pada timbulnya gejala parkinson. Dari bulan September hingga saat ini, setiap bulan dia harus membelanjakan uangnya untuk membeli obat sebesar 20 juta per bulan, di luar biaya rumah sakit. Beruntung suaminya memiliki asuransi dan penggantian pengobatan yang cukup memadai sehingga tidak perlu jatuh bangkrut karenanya. Adik saya yang lain setiap tahun harus mengeluarkan biaya sekitar 200 juta pertahun untuk 4 kali perawatan rumah sakit dengan rata-rata lama perawatan sekitar 10 hari..." Begitulah petikan seorang saudara kita, sebut saja namanya Lekir, di suatu milist . Ia menuturkan tentang pengalaman keluarganya menghadapi "bencana kesehatan". Ratusan juta biaya tiba-tiba harus dikerahkan, karena bencana tersebut datang tanpa diundang. Untung, ada asuransi yang memberikan

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care!