Skip to main content

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care! 

Trik Jadi "Pemecah Masalah" Ala Lisa Simpson

Klik di sini untuk melihat artikelku 'Harga Diri'
  • Kita seringkali memberikan respon yang salah terhadap masalah. Baca artikelku "Harga Diri", untuk melihat tentang kebiasaan buruk "mencintai" masalah daripada mencari solusinya. Dampak terburuknya? Kita bisa kehilangan harga diri!.




Trik Siapa saja yang suka film, pasti tahu The Simpsons. Mereka memang bukan keluarga normal, bahkan boleh dibilang seluruh tokoh di film ini tidak normal. Semua? Kecuali Lisa Simpson.

Dalam catatan Wikipedia, Lisa Simpson memiliki sifat yang sangat intelektual, berlawanan dengan seluruh keluarganya. Ayahnya, Homer, sangat sembrono. Marge, sang ibu, menanggap semua keanehan adalah wajar. Dan Homer, sang abang, punya tingkah laku yang berbau kriminal.

Tiffany Lucyinthesky, seorang penulis kreatif Learnhub.com mencatat hal-hal luar biasa yang dapat membantu kita bercermin dari pergulatan Lisa Simpson dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya, tanpa harus kehilangan jati diri:

  1. Mengintelektualisasikan masalah. Lisa bisa menghilangkan rasa tidak nyaman dalam dirinya akibat suatu masalah dengan cara berfokus pada fakta dan logika
  2. Mensublimasi masalah, artinya mengubah energi buruk menjadi tenaga untuk melakukan hal yang positif. Lisa gemar bermain saksophon, manakala ia sedang merasa sedih.
  3. Berfantasi. Daripada dibatasi oleh masalah, Lisa kerap menghabiskan waktunya dengan berfantasi: yang tentunya tak bisa dibatasi.
  4. Merasionalisasikan masalah. Lisa suka berkontemplasi. Pada saat ia merasa sedih atas tingkahlakunya sendiri, Lisa akan mengambil waktu untuk mengerti asal-muasal semuanya biasa terjadi.
Daripada jadi korban masalah, lebih keren bila kita jadi penyelesai masalah toh? Karakter kartun Lisa Simpson memberikan secuplik gambaran tentang bagaimana tingkah laku positif bisa dibangun untuk membuat kita jadi Pemecah Masalah.

Begini kata Tiffany:

"...We all go through different stages in our life where we need to do whatever we can to cope with the events occurring. These coping mechanisms explained above are just a few examples of how we do this. ..." .

The Coping Mechanisms of Miss Lisa Simpson


Popular posts from this blog

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris

Mulai hari ini, setiap hari Rabu, di Cantik Selamanya ada cerita bersambung karangan Renthyna. Yes , it ' s a fiction . Semua serinya akan masuk di tag " fiction ". Hope you'll enjoy it ! :) Sinopsis: Nita, seorang karyawan yang bermimpi punya harapan yang indah di masa depan. Semangat empat limanya dipakai untuk menggempur semua tugas-tugas yang diberikan atasan karena berprinsip teguh untuk selalu memberikan hasil terbaik untuk sang pimpinan. Menurut ukurannya, apa yang diinginkannya tidaklah muluk-muluk, bahkan dia juga ikhlas dengan jumlah Rupiah yang diterima dari hasil jerih payahnya di kantor. Nita punya mimpi dan berharap setiap hari. Dalam pengejaran akan mimpi-mimpinya, dia juga harus menghadapi kenyataan bahwa mimpinya tidak dapat diraih semudah ia membalikkan telapak tangannya. Nita Si Sekretaris Matanya memang menatap tajam ke arah gambar-gambar komik yang ditaruh di atas meja sambil kedua tangannya memegangi lembar kiri-kanan komik tersebut. Kepalanya se

Selimut Hati (by Dewa 19)

Suka Dewa 19 ? Aku suka lagu-lagunya. No offence but aku gak suka kasarnya Ahmad Dani . Siapa, sih , yang suka..? He he he.. Tapi, aku suka lagu-lagunya. Well, don ' t judge the book by its cover , right ? Aku juga suka suaranya Once . Nice voice . Salah satu lagu yang aku suka adalah Selimut Hati . " Aku.. kan menjadi malam-malammu.. kan menjadi mimpi-mimpimu.." Very nice . Lagunya bikin ngelamun . Lembut dan meyakinkan. Meyakinkan, bahwa yang menyanyikan lagu ini bener-bener ngerti perasaan kekasih hatinya. So sweet ... Dia bener-bener pengen menyenangkan hati kekasihnya, waktu bilang , " Aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta .." Tapi dia juga minta pengertian bahwa dia gak bisa seperti kekasih lama yang mungkin masih terkenang-kenang... Ah ... so dearly ... Wouldn't it be nice kalau ada orang yang berlaku begitu untuk kita? Dengan lembut mengungkapkan rasa sayangnya tanpa terdengar menjadi murahan... Tanpa menjadi gombal .. kain bekas buat lap l

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris (2)

Cerita sebelumnya : Nita, seorang sekretaris, hidup dengan optimis namun tidak neko-neko. Namun, keoptimisannya kerap diuji, apalagi dia "hanya" seorang... Nita Si Sekretaris Nita tidak bisa mengerti, kenapa semua pekerjaan Vero tersebut harus dikerjakannya. Ditambah lagi Vero malah marah-marah tidak karuan gara-gara Nita tidak menambah sepuluh persen pada kolom perkiraan tadi. “Sumpah, gue ga' tahu itu harus dikalikan berapa.” Cerita Nita pada Ellen. “Tapi elu tuh harusnya banyak bertanya dong, Nit. Lu harus lebih berinisiatif bertanya ke Vero kalau ada urusan kerjaan sama dia.” Ucap Ellen menguliahi. Saat itu Nita tidak berharap Ellen malah menasehatinya karena Ellen 'kan juga sama seperti dia yang adalah seorang sekretaris juga. Dia justru ingin seorang kolega bisa memberi kata-kata hiburan ataupun pemberi semangat pada saat-saat tidak menyenangkan seperti ini. Dan, walaupun bosnya adalah Pak Walker yang sudah tua tapi ramah, namun dalam logika Nita, Ellen sepantas