Skip to main content

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care! 

Tulis Ide Kita!


I started writing a long time ago. More than ten years now. Waktu itu melalui e-mail, dalam bahasa Inggris. Tujuannya, pertama untuk improving my English. Untuk latihan. Ala bisa karena biasa, ‘kan?

Tujuan kedua adalah untuk letting the world that an Indonesian "can" have thoughts. Supaya mereka jangan berpikir bahwa kita bangsa yang terbelakang, gak ngerti apa-apa. Ancient, gitu, loh. Aku gak suka, karena yang terbayang di kepala aku tentang manusia ancient (whom we are not!) adalah orang-orang dengan pengetahuan sangat sedikit, dengan matanya yang hampir kosong karena bodoh. Uh! That's not us!

Supaya Kita Dihormati
Dengan mengetahui bahwa di Indonesia ada orang-orang berpendidikan yang punya visi, tentu mereka akan lebih menghormati kita. Apa lagi saat itu, kebiasaan mengekspresikan ide bukanlah kebiasaan yang aman. Katanya, banyak orang hilang karena bicara di negeri ini. Waktu itu.

Tapi itu ‘kan dulu. Sekarang kita sudah merdeka. Eh, maksudnya, sekarang kita sudah memiliki kebebasan untuk mengutarakan pendapat. Sudah boleh demo. Sudah boleh bilang gak setuju. Sudah boleh mengkritik. Para pemimpin kita pun sudah harus belajar untuk menerima kritik. So, isnt it a good time to start expressing your thoughts?

Tangkap Ide
Cara yang paling gampang barangkali adalah ngerumpi. Ngobrol, maksudnya. Tapi kita ‘kan nggak ngobrol setiap hari. Atau if we do ngobrol setiap hari, tapi 'kan waktunya gak lama. Biasanya during lunch time. Atau kalau 'gak kerja, ya saat ketemuan dengan teman-teman. Sedangkan ide bisa muncul kapan aja. Kalau sudah begitu, yang terbaik adalah mencatat ide itu.

Di diary, atau di komputer desktop/laptop/notebook, ide bisa kita rekam. Kenapa? Karena ide itu anugrah Tuhan. Take note of it untuk di-followed up kemudian. Mungkin saat ketemu dengan teman-teman bisa di-shared. Atau kalau ada hubungannya dengan benda, ya saat benda yang ada dalam ide itu ditemukan, maka ide pun bisa diimplementasikan.

Yang paling bagus dengan menuliskan ide kita adalah kita melatih otak kita untuk berpikir secara teratur. Ketika ide itu masih merupakan gambaran-gambaran di kepala kita, mungkin kita gak menyadari betapa bagusnya ide itu.

Tapi ketika kita mulai share, barulah kita merasakan the excitement of having ideas. Nah, kalau di-shared dalam bentuk tulisan, maka kita akan memaksa otak kita untuk mengeluarkan ide itu secara sistematis supaya orang lain bisa menangkap maksud kita dari tulisan kita. Dengan cara itu, kita mengembangkan kemampuan berpikir, analisis, dan mentransfer ide. Jadi pinter, deh.

Mau pinter, ‘kan? Write your ideas.




Yuk, gabung?

Popular posts from this blog

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris

Mulai hari ini, setiap hari Rabu, di Cantik Selamanya ada cerita bersambung karangan Renthyna. Yes , it ' s a fiction . Semua serinya akan masuk di tag " fiction ". Hope you'll enjoy it ! :) Sinopsis: Nita, seorang karyawan yang bermimpi punya harapan yang indah di masa depan. Semangat empat limanya dipakai untuk menggempur semua tugas-tugas yang diberikan atasan karena berprinsip teguh untuk selalu memberikan hasil terbaik untuk sang pimpinan. Menurut ukurannya, apa yang diinginkannya tidaklah muluk-muluk, bahkan dia juga ikhlas dengan jumlah Rupiah yang diterima dari hasil jerih payahnya di kantor. Nita punya mimpi dan berharap setiap hari. Dalam pengejaran akan mimpi-mimpinya, dia juga harus menghadapi kenyataan bahwa mimpinya tidak dapat diraih semudah ia membalikkan telapak tangannya. Nita Si Sekretaris Matanya memang menatap tajam ke arah gambar-gambar komik yang ditaruh di atas meja sambil kedua tangannya memegangi lembar kiri-kanan komik tersebut. Kepalanya se

Selimut Hati (by Dewa 19)

Suka Dewa 19 ? Aku suka lagu-lagunya. No offence but aku gak suka kasarnya Ahmad Dani . Siapa, sih , yang suka..? He he he.. Tapi, aku suka lagu-lagunya. Well, don ' t judge the book by its cover , right ? Aku juga suka suaranya Once . Nice voice . Salah satu lagu yang aku suka adalah Selimut Hati . " Aku.. kan menjadi malam-malammu.. kan menjadi mimpi-mimpimu.." Very nice . Lagunya bikin ngelamun . Lembut dan meyakinkan. Meyakinkan, bahwa yang menyanyikan lagu ini bener-bener ngerti perasaan kekasih hatinya. So sweet ... Dia bener-bener pengen menyenangkan hati kekasihnya, waktu bilang , " Aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta .." Tapi dia juga minta pengertian bahwa dia gak bisa seperti kekasih lama yang mungkin masih terkenang-kenang... Ah ... so dearly ... Wouldn't it be nice kalau ada orang yang berlaku begitu untuk kita? Dengan lembut mengungkapkan rasa sayangnya tanpa terdengar menjadi murahan... Tanpa menjadi gombal .. kain bekas buat lap l

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris (2)

Cerita sebelumnya : Nita, seorang sekretaris, hidup dengan optimis namun tidak neko-neko. Namun, keoptimisannya kerap diuji, apalagi dia "hanya" seorang... Nita Si Sekretaris Nita tidak bisa mengerti, kenapa semua pekerjaan Vero tersebut harus dikerjakannya. Ditambah lagi Vero malah marah-marah tidak karuan gara-gara Nita tidak menambah sepuluh persen pada kolom perkiraan tadi. “Sumpah, gue ga' tahu itu harus dikalikan berapa.” Cerita Nita pada Ellen. “Tapi elu tuh harusnya banyak bertanya dong, Nit. Lu harus lebih berinisiatif bertanya ke Vero kalau ada urusan kerjaan sama dia.” Ucap Ellen menguliahi. Saat itu Nita tidak berharap Ellen malah menasehatinya karena Ellen 'kan juga sama seperti dia yang adalah seorang sekretaris juga. Dia justru ingin seorang kolega bisa memberi kata-kata hiburan ataupun pemberi semangat pada saat-saat tidak menyenangkan seperti ini. Dan, walaupun bosnya adalah Pak Walker yang sudah tua tapi ramah, namun dalam logika Nita, Ellen sepantas