Skip to main content

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care! 

Dialog Imajiner antara Kiai dan Pendeta tentang tahun baru Masehi

Tadi, di salah satu grup WhatsApp yang aku ikuti, sebuah grup komunitas pertemanan lintas agama, ada seorang teman yang meneruskan tulisan yang dia terima entah dari mana, sebuah tulisan obrolan imajiner alias khayalan. 

Isinya aku copy and paste dari sumbernya, seperti ini:

Dialog Kyai& Pendeta Tentang Tahun Baru Masehi.

Pak Kyai : Maaf Pak Pendeta, sebentar lagi 1 January Tahun Baru Masehi akan segera tiba, apa yang dilakukan oleh umat Kristen pada malam tahun baru 1 Januari tersebut?
Pendeta : Kami di malam tahun baru tersebut tidak ada kegiatan yang istimewa, ya seperti biasa :
- Malam pkl 19.00 - 20.00 mengadakan kebaktian di Gereja masing² lalu pulang.
- Pagi pkl 07.00 -  09.00 ke Gereja kembali. Itu saja kegiatan kami.
Pak Kyai : Ooo, jadi itu saja ya gak ada aktifitas yang istimewa.
Pendeta : Iya itu saja.
Pak Kyai : Apakah dari umat Kristiani tidak ada yang turun ke jalan untuk memeriahkan tahun baru anda?
Pendeta : Tidak ada.
Pak Kyai : Kenapa mereka tidak turun ke jalan memeriahkan tahun barunya?
Pendeta : Lah buat apa kami turun kejalan, tanpa kami turun ke jalan juga umat Islam sudah memeriahkan tahun baru kami koq.
Pak Kyai : Maksudnya bagaimana?

Pendeta : Iya kami tidak perlu turun ke jalan, karena kami sangat menghaturkan terimakasih kepada umat Islam yang telah memeriahkan & meramaikan Tahun Baru kami.
Coba Pak Kyai lihat saat tahun baru kami tiba ;
- Yang dagang petasan umat Islam, yang beli petasan umat Islam, yang bakar petasan umat Islam untuk merayakan Tahun Baru kami.
- Yang dagang terompet umat Islam, yang beli terompet umat Islam & yang meniup terompet umat Islam demi memeriahkan tahun baru kami.
- Yang dagang kembang api umat Islam, yang beli kembang api umat Islam & yang membakar kembang api umat Islam untuk memeriahkan tahun baru kami.
Umat Islam ber-bondong² ke :
- Ancol,
- TMII,
-Puncak & tempat tempat hiburan, jalan² penuh & macet dalam rangka memeriahkan tahun baru kami. Jadi buat apa kami turun ke jalan memeriahkan tahun baru kami, tanpa kami turun kejalan umat Islam sudah turun ke jalan memeriahkan tahun baru kami. Terimakasih Pak Kyai, sampaikan kepada umat Islam yang telah turut serta memeriahkan tahun baru kami.
Pak Kyai : Ooo gitu ya, iya nanti kami sampaikan ke umat Islam bahwa orang² kristen sangat berterimaksih kepada umat Islam yang telah meramaikan Tahun Baru Masehi 1 Januari.
_________
Coba kita renungkan dialog antara Kyai & Pendeta tersebut, apakah kita umat Islam dari tahun ke tahun akan terus²an meramaikan & memeriahkan Tahun Baru  tersebut, padahal orang kristen tidak ada yang turun ke jalan ??!!.....
Apakah ini akan terus dan kita tau trus hanya berdiam???
Mari....paling tidak dilingkungan keluarga kita utk tidak merayakan nya.
SEMOGA BERMANFAAT

Ew! Panjang, ya...? Aku hapus nama penulisnya karena aku tidak ingin ada kelanjutan dari tulisan ini dengan penulisnya. Tapi aku dengar bahwa tulisan itu sudah beredar di banyak grup WA. Tadi aku baca karena diawalnya sudah disebutkan bahwa itu adalah obrolan antara dua orang pemuka agama beda agama tentang perayaan tahun baru.

Waktu aku baca, aku agak sebel. Mau ketawa juga, sih, karena konyol. Ngaco

Kalau bikin ilustrasi, tuh, mbok ya jangan bawa-bawa agama lain, gitu. Gak baik. Apa lagi kalau khayalannya itu ngaco. Di dunia ini, gak akan pernah ada pendeta yang menganggap bahwa tahun masehi itu tahun agama Kristen, sehingga tahun baru Masehi seolah dianggap sebagai tahun barunya agama Kristen. Gak ada! Kenapa?

Karena bagi umat Kristiani, tahun baru masehi hanyalah ukuran waktu yang kebetulan menggunakan perhitungan masehi yang telah dipergunakan sebagai perhitungan waktu internasional. 

Jadi, kalau di dunia ini ada satu detik, satu menit, satu jam, satu hari, satu minggu, satu bulan, lalu satu tahun, kemudian satu abad… ya, itulah artinya tahun buat umat Kristiani. Ukuran waktu. As simple as that

Terus, kenapa umat Kristiani ke gereja pada malam tahun baru? Sebetulnya gak semua gereja mengadakan Kebaktian / Ibadah Tutup Tahun. Kebaktian jelang pergantian tahun baru itu disebut kebaktian tutup tahun. Gak semua gereja melakukannya, biasanya karena kesulitan teknis. Mungkin salah satu alasannya ya karena menghindari macet. 

Nah, setelah kebaktian tutup tahun di malam 31 Desember, besok paginya, kira-kira jam 9-an (tergantung gerejanya), tanggal 1 Januari, ada lagi namanya Kebaktian / Ibadah Awal Tahun. 

Begitulah, karena orang Kristen harus beribadah saja. Tapi tidak ada tradisinya dalam Injil. Gak ada perintahnya untuk ibadah tutup tahun, atau  pun awal tahun. Sama juga dengan ibadah Natal yang tidak diajarkan dalam Injil, tetapi diadakan untuk mengambil alih perayaan kaum penyihir menjadi hari untuk memperingati kelahiran Isa Almasih. 

Karena diajarkan untuk rajin ibadah, maka untuk menutup tahun, diadakan ibadah untuk mensyukuri tahun yang telah lalu. Mengingat bahwa waktu terus berlalu, bahwa kita semakin dekat kepada akhir waktu. Biasanya ada peringatan untuk mengenang mereka yang telah meninggal di tahun itu. 

Nah, kalau ibadah awal tahun, itu adalah ibadah untuk mengawali tahun dengan doa agar mendapat rahmat, kebaikan, blessings, berkat, berkah, rejeki di tahun yang baru. Orang Kristen suka berdoa memohon supaya diberikan berkat melimpah-limpah. Abundantly. Jadi mereka ibadah itu supaya dapat rahmatnya. 

Terus, apakah gereja ngurusin acara perayaan tutup tahun di jalan dan pusat-pusat perayaan seperti Ancol, Taman Mini dan Monas? Gaklah

Bukan urusan gereja, kok. Umatnya bisa ikut bergabung usai ibadah jam 9 malam. Cuma kalau dari Jakarta Pusat, misalnya, harus nyusul ke Ancol di Jakarta Utara usai ibadah jam 9 malam 'kan gak keburu. Jadi, ya, di rumah saja nonton acara tutup tahun di televisi aja.

Atau banyak juga yang sudah berangkat ke luar kota seperti ke Puncak dan Bali, atau ke luar negeri untuk menikmati kemeriahan malam pergantian tahun di sana. Nah, kalau sudah begitu, ya gak ke gereja, deh. Doa sendiri-sendiri aja, kali ya? 

Mungkin juga ikut-ikutan beli terompet untuk ditiupkan di depan rumah saat pergantian tahun menimpali suara petasan yang berbinar cantik di langit malam. Kapan lagi kita bebas berisik di tengah malam seperti itu kalau bukan di malam tahun baru? Iya, 'kan? Sambil makan jagung bakar pula. Serunya...

Umat Kristiani juga ada yang jualan di malam tahun baru. Namanya juga orang usaha. Mencari rejeki asal halal, boleh 'kan? 

Ada yang unik tentang kegiatan di malam tahun baru, yaitu kegiatan umat Kristiani dari suku Batak. Mereka itu, punya tradisi ibadah keluarga tengah malam tepat di malam pergantian tahun. 

Nah, sorenya mereka ke gereja, lalu pulang usai ibadah jam 8 atau jam 9 melintasi kemacetan akibat konvoi dan arus pelancong yang ingin menikmati tutup tahun di tempat-tempat hiburan tadi. Tiba di rumah, mereka beristirahat untuk bersiap ibadah keluarga jelang tengah malam. Atau mungkin repot menyiapkan hidangan untuk dinikmati usai ibadah keluarga itu. 

Lalu, tepat jam 00:00 ibadah diakhiri dan mereka akan saling bersalaman mengucapkan selamat tahun baru ke sesama anggota keluarga, dilanjutkan dengan makan bersama. 

Setelah itu, mungkin mereka menelepon keluarga lain, sanak family yang tinggal berjauhan. Atau bila mereka masih muda, mereka mungkin akan mengunjungi keluarga Batak lain yang lebih tua yang tinggal di dekat tempat tinggal mereka. Karena ini 'kan memang tradisi Batak. 

Ada cerita unik tentang seorang teman Batak di jaman SMA tahun 80-an dulu, yang ingin ikutan bersama teman-teman lainnya merayakan tahun baru di Ancol. Dengan susah payah menembus kemacetan, akhirnya, mereka berhasil sampai di Ancol. Namun, tiba-tiba, jam 11 malam, si teman Batak itu berkata bahwa dia harus pulang karena harus ibadah di rumahnya. Sontak yang lain kaget, tetapi mereka pun solider meninggalkan Ancol bersama si teman menuju rumahnya. 

Di teras rumah mereka menunggu si teman beribadah bersama keluarganya, lalu akhirnya mereka pun merayakan tahun baru di sana dengan menikmati kembang api yang tanpa hingar bingar Ancol yang hampir saja bisa mereka rasakan sejam yang lalu. 

Sejak itu, mereka tak lagi mengajak si teman untuk ikutan acara tutup tahun di tahun berikutnya. Hahaha.. konyol, 'kan? Orang Kristen Batak memang gak bisa ikutan bergabung dalam kemeriahan perayaan malam tahun baru karena punya tradisi sendiri. Kalau bisa, sih, pasti sudah ikutan juga. 

Karena perayaan tahun baru memang bukan acara agama. Tahun baru Masehi bukan tahun baru Kristen, sehingga tak ada umat Kristiani ataupun ulamanya yang akan menyebut tahun baru Masehi sebagai "tahun baru agama kami" (baca: Kristen).

Jadi, aku hanya ingin meluruskan saja. Perayaan tahun baru itu pesta rakyat. Bukan perayaan agama. It's an annual festival.

Kalau kamu gak suka dengan perayaan tahun baru, boleh saja. Mungkin maksud penulis agar jangan merayakan tahun baru yang menghabiskan biaya besar? Boleh juga. Tetapi jangan membawa-bawa agama lain karena itu salah kaprah. Ilustrasinya ngaco sekali. Masa tega membuat cerita rekaan seolah seorang pendeta akan punya pikiran seperti itu tentang agama lain? Jangan begitulah. Tidak baik begitu. Kita harus menjaga perasaan umat lain juga 'kan? 

Nah, kalau kamu menerima broadcast itu di WhatsApp kamu, lebih baik kamu hapus saja. Jangan diteruskan, karena ngaco. Masa' kita mau teruskan tulisan yang isinya ngaco? Jangan biarkan pikiran kita dipengaruhi oleh ide-ide yang tidak baik tentang kelompok lain. Be smart, ya, 'kan? 

Teman di grupku tadi langsung minta maaf setelah aku protes, dan aku juga sudah langsung memaafkannya, kok. Kadang kita memang gak sadar bahwa apa yang kita share mungkin menyakiti hati orang lain. Khilaf. Ya, dimaafkanlah. Aku juga minta maaf kalau kata-kataku ada yang menyakiti hati, ya... 

Yaaah.. Panjang, deh, tulisannya… hehehe.. Gak apa-apa, yaaaaa… 

Thanks for your time, lho, yaaa… Love you! 

Take care!

Popular posts from this blog

Selimut Hati (by Dewa 19)

Suka Dewa 19 ? Aku suka lagu-lagunya. No offence but aku gak suka kasarnya Ahmad Dani . Siapa, sih , yang suka..? He he he.. Tapi, aku suka lagu-lagunya. Well, don ' t judge the book by its cover , right ? Aku juga suka suaranya Once . Nice voice . Salah satu lagu yang aku suka adalah Selimut Hati . " Aku.. kan menjadi malam-malammu.. kan menjadi mimpi-mimpimu.." Very nice . Lagunya bikin ngelamun . Lembut dan meyakinkan. Meyakinkan, bahwa yang menyanyikan lagu ini bener-bener ngerti perasaan kekasih hatinya. So sweet ... Dia bener-bener pengen menyenangkan hati kekasihnya, waktu bilang , " Aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta .." Tapi dia juga minta pengertian bahwa dia gak bisa seperti kekasih lama yang mungkin masih terkenang-kenang... Ah ... so dearly ... Wouldn't it be nice kalau ada orang yang berlaku begitu untuk kita? Dengan lembut mengungkapkan rasa sayangnya tanpa terdengar menjadi murahan... Tanpa menjadi gombal .. kain bekas buat lap l

Waktunya Berasuransi? [Bagian I]

"Sedia Payung Sebelum Hujan, Sedia Asuransi Sebelum Bencana" [Dian Manginta, tentang HARAPAN AKAN MASA DEPAN] "Belum lepas dari masalah itu, suaminya, tahun lalu kena stroke dan berlanjut pada timbulnya gejala parkinson. Dari bulan September hingga saat ini, setiap bulan dia harus membelanjakan uangnya untuk membeli obat sebesar 20 juta per bulan, di luar biaya rumah sakit. Beruntung suaminya memiliki asuransi dan penggantian pengobatan yang cukup memadai sehingga tidak perlu jatuh bangkrut karenanya. Adik saya yang lain setiap tahun harus mengeluarkan biaya sekitar 200 juta pertahun untuk 4 kali perawatan rumah sakit dengan rata-rata lama perawatan sekitar 10 hari..." Begitulah petikan seorang saudara kita, sebut saja namanya Lekir, di suatu milist . Ia menuturkan tentang pengalaman keluarganya menghadapi "bencana kesehatan". Ratusan juta biaya tiba-tiba harus dikerahkan, karena bencana tersebut datang tanpa diundang. Untung, ada asuransi yang memberikan

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care!