Skip to main content

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care! 

Pemilih Presiden Republik Indonesia


Tanggal 08 Juli, bulan depan, kembali negara kita akan mengadakan pemilu. Kali ini, pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. This is the second election we are doing directly to choose the persons we believe should lead the nation.

Pemilihan umum itu penting, loh. Kegiatan ini sangat berharga karena inilah tandanya kita adalah bangsa yang berdaulat. Bangsa yang merdeka. Mandiri. Gak lupa, 'kan, kalau kita memperoleh kemerdekaan kita melalui pengorbanan para pahlawan?

Pahlawan: Tidak Sibuk Menyalahkan Orang
Inget, dong, pelajaran sejarah waktu sekolah dulu? Tentang Cut Nyak Dien, Sisingamangaraja, Tuanku Imam Bonjol dan sederetan nama pahlawan nasional lainnya dari pulau Sumatera.

Tentang para raja di Pulau Jawa yang berhadapan dengan Belanda. Tentang para pejuang tahun 40-an yang dibuang ke pulau terpencil agar terpasung jauh dari kota tempat penjajah berkuasa.

Tentang Bung Tomo dan peristiwa berdarah di Surabaya.

Tentang Jenderal Sudirman yang tetap berperang meski sedang dalam keadaan sakit.

Tentang banyak lagi pahlawan dari pulau-pulau lain sampai ke timur Indonesia.

Pernah dengar, gak, bagaimana hinanya dulu penjajah Belanda memperlakukan orang Indonesia yang mereka sebut dengan hinaan "inlander". Salah satunya, kalau orang Indonesia mau nonton di bioskop, maka mereka hanya boleh menonton dari sisi sebaliknya layar bioskop! Nonton film terbalik!

Aku pernah dengar dulu di Timor Timur, waktu penjajah Portugis menguasai pulau itu, orang sana hanya boleh jalan di tanah. Gak boleh nginjek trotoar! Sayang, Timor Timur terlepas dari Indonesia karena referendum.

Belum lupa, 'kan, kisah kerja rodi yang menyebabkan banyak orang Indonesia mati di tempat kerja paksa? Tentang pembunuhan masal di mana-mana di negri tercinta ini.

Tentang pemerkosaan terhadap para perempuan Indonesia.

Kita dulu direndahkan. Dihina. Tetapi para pahlawan menolak penghinaan itu dan berjuang. Dan menang. Walau banyak yang mati demi mengembalikan harga diri yang terinjak ketika penjajah yang arogan datang merampok negeri kita.

Tapi para pahlawan tidak sibuk menyalahkan orang. Mereka mengisi hidupnya dengan mencari solusi. Membuat hidup mereka jadi solusi. Mengapa kita tidak mau jadi pahlawan, yang bisa jadi solusi?

Kemerdekaan Itu Bukan Barang Gratisan
Akhirnya kita merdeka. Kemerdekaan yang mahal, bukan pemberian. Negara kita merdeka karena para pahlawan yang berjuang. Bukan karena para penjajah bermurah hati dan memberi kita kebebasan. No way. Kita merebut kemerdekaan itu.

Keluargaku gak pernah melupakan hal itu. Kami pun punya cerita tentang kakek nenek kami di jaman perang dulu. Aku yakin, setiap kita pasti punya cerita dari kakek neneknya. Karena memang dulu kita dijajah dengan sangat rendahnya. Janganlah pernah dilupakan. Our freedom is not cheap. It is paid by the blood of our heros and heroines. Memang, kita mau sampai kehilangan darah demi membela orang lain? 

Melalui perjuangan yang berani, Soekarno dan Hatta menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Itulah tandanya kita negara berdaulat. Sejak itu kita punya hak sama dengan bangsa manapun di dunia. Kita bebas.

Sekarang kita bisa memilih. Pemilu adalah lambang bahwa kita ini bangsa yang merdeka. Berdaulat. And once again, harganya mahal: darah para pahlawan bangsa kita.

Karena itu aku berharap jangan ada yang sengaja tidak memilih. Kita seharusnya gak menyia-nyiakan perjuangan para pahlawan kita. Jadilah patriot masa kini yang melanjutkan perjuangan para pahlawan itu. Jangan pernah lupa, kita ini bangsa besar.

Giliran Kita (Hidup Tidak Buat Selamanya)
Kalau dulu para pahlawan rela mati demi kemerdekaan kita, sekarang kita harusnya rela bekerja dengan giat demi memelihara kemerdekaan itu. Kita harus menolak untuk menjadi apatis. Gampang putus asa. Perjuangan kemerdekaan kita memakan waktu lebih dari 350 tahun, loh!

Sekarang, bagi kita sudah disediakan tiga pasang calon presiden dan wakil presiden yang bisa kita pilih untuk meneruskan memimpin kita meneruskan perjuangan para pahlawan kita di masa lalu. Inilah saatnya kita juga berjuang untuk kehidupan di masa yang akan datang sehingga nanti orang akan ingat masa ini juga sebagai masa di mana kita juga ambil bagian dalam perjalanan bangsa kita menuju kejayaannya. Negara kita ini negara besar, loh!

Kalau masih ragu untuk menentukan siapa yang sebaiknya dipilih, ambillah kertas dan tuliskanlah prestasi-prestasi pemimpin para kandidat kita itu. Lalu bandingkan, siapa yang paling banyak prestasinya sejauh ini. Gampang, 'kan? Iya, gak gampang juga, sih. Karena itu, jangan enggan untuk mencari informasi sambil stay neutral. When you are convinced, pergilah ke TPS pada tanggal 8 Juli nanti, dan give your vote.

Because your voice do count for the future of our nation. If you consider not to vote, memangnya kita bisa dicatat sejarah dengan baik dengan keputusan memilih untuk jadi golput?





Baca juga tulisanku soal Pemilu:






Yuk, gabung?

Popular posts from this blog

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris

Mulai hari ini, setiap hari Rabu, di Cantik Selamanya ada cerita bersambung karangan Renthyna. Yes , it ' s a fiction . Semua serinya akan masuk di tag " fiction ". Hope you'll enjoy it ! :) Sinopsis: Nita, seorang karyawan yang bermimpi punya harapan yang indah di masa depan. Semangat empat limanya dipakai untuk menggempur semua tugas-tugas yang diberikan atasan karena berprinsip teguh untuk selalu memberikan hasil terbaik untuk sang pimpinan. Menurut ukurannya, apa yang diinginkannya tidaklah muluk-muluk, bahkan dia juga ikhlas dengan jumlah Rupiah yang diterima dari hasil jerih payahnya di kantor. Nita punya mimpi dan berharap setiap hari. Dalam pengejaran akan mimpi-mimpinya, dia juga harus menghadapi kenyataan bahwa mimpinya tidak dapat diraih semudah ia membalikkan telapak tangannya. Nita Si Sekretaris Matanya memang menatap tajam ke arah gambar-gambar komik yang ditaruh di atas meja sambil kedua tangannya memegangi lembar kiri-kanan komik tersebut. Kepalanya se...

Selimut Hati (by Dewa 19)

Suka Dewa 19 ? Aku suka lagu-lagunya. No offence but aku gak suka kasarnya Ahmad Dani . Siapa, sih , yang suka..? He he he.. Tapi, aku suka lagu-lagunya. Well, don ' t judge the book by its cover , right ? Aku juga suka suaranya Once . Nice voice . Salah satu lagu yang aku suka adalah Selimut Hati . " Aku.. kan menjadi malam-malammu.. kan menjadi mimpi-mimpimu.." Very nice . Lagunya bikin ngelamun . Lembut dan meyakinkan. Meyakinkan, bahwa yang menyanyikan lagu ini bener-bener ngerti perasaan kekasih hatinya. So sweet ... Dia bener-bener pengen menyenangkan hati kekasihnya, waktu bilang , " Aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta .." Tapi dia juga minta pengertian bahwa dia gak bisa seperti kekasih lama yang mungkin masih terkenang-kenang... Ah ... so dearly ... Wouldn't it be nice kalau ada orang yang berlaku begitu untuk kita? Dengan lembut mengungkapkan rasa sayangnya tanpa terdengar menjadi murahan... Tanpa menjadi gombal .. kain bekas buat lap l...

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris (2)

Cerita sebelumnya : Nita, seorang sekretaris, hidup dengan optimis namun tidak neko-neko. Namun, keoptimisannya kerap diuji, apalagi dia "hanya" seorang... Nita Si Sekretaris Nita tidak bisa mengerti, kenapa semua pekerjaan Vero tersebut harus dikerjakannya. Ditambah lagi Vero malah marah-marah tidak karuan gara-gara Nita tidak menambah sepuluh persen pada kolom perkiraan tadi. “Sumpah, gue ga' tahu itu harus dikalikan berapa.” Cerita Nita pada Ellen. “Tapi elu tuh harusnya banyak bertanya dong, Nit. Lu harus lebih berinisiatif bertanya ke Vero kalau ada urusan kerjaan sama dia.” Ucap Ellen menguliahi. Saat itu Nita tidak berharap Ellen malah menasehatinya karena Ellen 'kan juga sama seperti dia yang adalah seorang sekretaris juga. Dia justru ingin seorang kolega bisa memberi kata-kata hiburan ataupun pemberi semangat pada saat-saat tidak menyenangkan seperti ini. Dan, walaupun bosnya adalah Pak Walker yang sudah tua tapi ramah, namun dalam logika Nita, Ellen sepantas...