Skip to main content

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care! 

Hak Karyawan Bila Dipecat Karena Perusahaan Pailit

Good Quality and Original Article - Dian Manginta - Cantik Selamanya

Cantik Selamanya - Dian Manginta www.cantikselamanya.com

Dua minggu yang lalu kami berjanji akan berbagi mengenai ketentuan jumlah uang pesangon, uang penghargaan, dan uang penggantian dalam Pemutusan Hubungan Kerja [PHK] sesuai ketentuan Undang-Undang. Berhubung suasana yang masih shocked akibat pengeboman hotel JW Marriott dan The Ritz Carlton Jakarta yang terjadi hari Jumat sebelumnya, maka kami memutuskan untuk menahan dulu sharing masalah hukum ini dan tidak memberikan posting apa-apa pada hari Senin lalu sebagai ekspresi turut berdukacita dari kami kepada semua korban pengeboman itu.

Seperti yang telah dibahas minggu lalu, ketentuan hukum ketenagakerjaan dibuat untuk kepentingan karyawan dan kebaikan perusahaan itu sendiri sehingga segala proses yang berhubungan dengan ketenagakerjaan mempunyai panduan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan karena memiliki kekuatan hukum. Dalam hal ini, keberadaan suatu serikat buruh dalam suatu perusahaan akan sangat membantu baik karyawan maupun perusahaan apabila terjadi sengketa atau perselisihan antara karyawan dengan perusahaan. Melalui serikat buruh, suatu masalah ketidaksesuaian pendapat antara karyawan dengan perusahaan dapat dimusyawarahkan dengan mengacu kepada undang-undang ketengakerjaan sehingga tidak ada yang merasa dirugikan. Everybody wins.

Contoh mengenai persengketaan dapat dilihat pada artikel hukum dua minggu yang lalu, yaitu apabila perusahaan mengusulkan agar karyawan mengundurkan diri sebelum perusahaan dinyatakan pailit. Padahal, walaupun perusahaan dinyatakan pailit, kewajiban membayar pesangon, sih, tetap berlaku. Dari pada bingung, lebih baik musyawarah melalui serikat buruh aja, 'kan?

Anyway, ada atau gak ada serikat buruh di perusahaan tempat kita bekerja, ada baiknya kita tahu tentang ketentuan-ketentuan ketenagakerjaan. Sekali lagi, pastinya, untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Dengan rajin menambah pengetahuan, kita akan percaya diri dalam menghadapi setiap situasi.

Berikut ini, seperti yang dijanjikan, uraian sederhana dari Meyland (Sarjana Hukum) mengenai ketentuan pesangon atau kompensasi yang harus diberikan kepada karyawan apabila dipecat karena perusahaan mengalami pailit.










Berapa Banyak Perusahaan Harus Memberi Pesangon [Bila Dipecat Karena Pailit]?


Menindaklanjuti artikel edisi lalu tentang PHK [lihat artikel "Diminta Mengundurkan Diri Karena Pailit, Mau? [Hukum]"], kali ini saya hanya mau memberikan pencerahan tentang seberapa besar kompensasi yang di-cover oleh Undang Undang di negara kita terhadap seorang pekerja yang di-PHK.

Jadi bila dalam lingkup kita sebagai pekerja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kita bisa dengan tidak takut menjaga hak dan kewajiban kita. Itu karena kita tahu negara melalui Undang-Undang secara sah melindungi kita.


[Bisa] Tidak Lebih Kecil

Mengerti Hukum Itu PentingDi dalam hukum kita, terdapat perbedaan nilai perhitungan hak yang bisa dipetik oleh pekerja yang dipecat karena perusahaan pailit dibanding bila ia memutuskan sendiri untuk berhenti. Secara hukum orang yang dipecat ia akan menerima:


  • Uang pesangon;

  • uang penghargaan;

  • dan uang penggantian.

Perhatikan, jumlah ini tidak serta merta membicarakan angka nominal, melainkan variabel perhitungan yang bisa didapatkan. Bila seseorang berhenti, maka ia hanya berhak atas uang penggantian yang nilainya ditentukan perusahaan masing-masing. Sedangkan bila ia dipecat, ketiga pokok di atas [seharusnya] bisa diperhitungkan sebagai haknya.

Dalam praktiknya, meski Undang-Undang menjaga batasan hak yang diperoleh seorang pekerja, namun ketentuan perjanjian seringkali mengacu kontrak/perjanjian kerja antara si karyawan dan penguasaha. Di sinilah pentingnya kejelian seorang pekerja untuk melihat apa saja yang bisa menjadi haknya.

Antisipasi, memang ciri kita yang ingin berkembang bukan?

Nah, untuk lebih lengkapnya, berikut adalah ketentuan Undang-Undang yang bisa kita simak:

Pertama tentang perhitungan uang pesangon, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.3 Tahun 2003 [Pasal 156 ayat 2] tentang Ketenagakerjaan:


  1. Masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun, mendapat 1 (satu) bulan upah;

  2. Masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih, tetapi kurang dari 2 (dua) tahun, mendapat 2 (dua) bulan upah;

  3. Masa kerja 2 (dua) tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 (tiga) tahun, mendapat 3 (tiga) bulan upah;

  4. Masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 (empat) tahun, mendapat 4 (empat) bulan upah;

  5. Masa kerja 4 (empat) tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 (lima) tahun, mendapat 5 (lima) bulan upah;

  6. Masa kerja 5 (lima) tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 (enam) tahun, mendapat 6 (enam) bulan upah;

  7. Masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 (tujuh) tahun, mendapat 7 (tujuh) bulan upah;

  8. Masa kerja 7 (tujuh) tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 (delapan) tahun, mendapat 8 (delapan) bulan upah;

  9. Masa kerja 8 (delapan) tahun atau lebih, mendapat 9 (sembilan) bulan upah;

Kedua tentang perhitungan uang penghargaan, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.3 Tahun 2003 [Pasal 156 ayat 3] tentang Ketenagakerjaan:


  1. Masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 (enam) tahun, mendapat 2 (dua) bulan upah;

  2. Masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 (sembilan) tahun, mendapat 3 (tiga) bulan upah;

  3. Masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas) tahun, mendapat 4 (empat) bulan upah;

  4. Masa kerja 12 (dua belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima belas), mendapat 5 (lima) bulan upah;

  5. Masa kerja 15 (lima belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 (delapan belas) tahun; mendapat 6 (enam) bulan upah;

  6. Masa kerja 18 (delapan belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 (dua puluh satu), mendapat 7 (tujuh) bulan upah;

  7. Masa kerja 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 (dua puluh empat) tahun, mendapat 8 (delapan) bulan upah.


Ketiga tentang uang penggantian hak, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.3 Tahun 2003 [Pasal 156 ayat 4] tentang Ketenagakerjaan:


  1. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;

  2. Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ketempat dimana pekerja/buruh diterima bekerja;

  3. Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% (lima belas persen) dari uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat;

  4. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.

Sekali lagi, perhatikan, ketiga jenis hak [pesangon, penghargaan, dan penggantian hak] ini bisa diperoleh kalau kita memiliki perjanjian kerja yang baik.




Aku berharap informasi ini dapat meyakinkan setiap karyawan bahwa kedudukannya dilindungi oleh hukum. Ini 'kan dapat memberikan perasaan aman dan tentu saja, karyawan dapat merasa percaya diri dalam bertindak. Adanya rasa percaya diri yang baik, membantu karyawan dapat bekerja dengan motivasi yang baik juga, dan tetap bersemangat. Kerja jadi nyaman, perusahaan juga tenang.




Perlu dibaca juga:









Yuk, gabung?





Popular posts from this blog

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris

Mulai hari ini, setiap hari Rabu, di Cantik Selamanya ada cerita bersambung karangan Renthyna. Yes , it ' s a fiction . Semua serinya akan masuk di tag " fiction ". Hope you'll enjoy it ! :) Sinopsis: Nita, seorang karyawan yang bermimpi punya harapan yang indah di masa depan. Semangat empat limanya dipakai untuk menggempur semua tugas-tugas yang diberikan atasan karena berprinsip teguh untuk selalu memberikan hasil terbaik untuk sang pimpinan. Menurut ukurannya, apa yang diinginkannya tidaklah muluk-muluk, bahkan dia juga ikhlas dengan jumlah Rupiah yang diterima dari hasil jerih payahnya di kantor. Nita punya mimpi dan berharap setiap hari. Dalam pengejaran akan mimpi-mimpinya, dia juga harus menghadapi kenyataan bahwa mimpinya tidak dapat diraih semudah ia membalikkan telapak tangannya. Nita Si Sekretaris Matanya memang menatap tajam ke arah gambar-gambar komik yang ditaruh di atas meja sambil kedua tangannya memegangi lembar kiri-kanan komik tersebut. Kepalanya se

Selimut Hati (by Dewa 19)

Suka Dewa 19 ? Aku suka lagu-lagunya. No offence but aku gak suka kasarnya Ahmad Dani . Siapa, sih , yang suka..? He he he.. Tapi, aku suka lagu-lagunya. Well, don ' t judge the book by its cover , right ? Aku juga suka suaranya Once . Nice voice . Salah satu lagu yang aku suka adalah Selimut Hati . " Aku.. kan menjadi malam-malammu.. kan menjadi mimpi-mimpimu.." Very nice . Lagunya bikin ngelamun . Lembut dan meyakinkan. Meyakinkan, bahwa yang menyanyikan lagu ini bener-bener ngerti perasaan kekasih hatinya. So sweet ... Dia bener-bener pengen menyenangkan hati kekasihnya, waktu bilang , " Aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta .." Tapi dia juga minta pengertian bahwa dia gak bisa seperti kekasih lama yang mungkin masih terkenang-kenang... Ah ... so dearly ... Wouldn't it be nice kalau ada orang yang berlaku begitu untuk kita? Dengan lembut mengungkapkan rasa sayangnya tanpa terdengar menjadi murahan... Tanpa menjadi gombal .. kain bekas buat lap l

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris (2)

Cerita sebelumnya : Nita, seorang sekretaris, hidup dengan optimis namun tidak neko-neko. Namun, keoptimisannya kerap diuji, apalagi dia "hanya" seorang... Nita Si Sekretaris Nita tidak bisa mengerti, kenapa semua pekerjaan Vero tersebut harus dikerjakannya. Ditambah lagi Vero malah marah-marah tidak karuan gara-gara Nita tidak menambah sepuluh persen pada kolom perkiraan tadi. “Sumpah, gue ga' tahu itu harus dikalikan berapa.” Cerita Nita pada Ellen. “Tapi elu tuh harusnya banyak bertanya dong, Nit. Lu harus lebih berinisiatif bertanya ke Vero kalau ada urusan kerjaan sama dia.” Ucap Ellen menguliahi. Saat itu Nita tidak berharap Ellen malah menasehatinya karena Ellen 'kan juga sama seperti dia yang adalah seorang sekretaris juga. Dia justru ingin seorang kolega bisa memberi kata-kata hiburan ataupun pemberi semangat pada saat-saat tidak menyenangkan seperti ini. Dan, walaupun bosnya adalah Pak Walker yang sudah tua tapi ramah, namun dalam logika Nita, Ellen sepantas