Skip to main content

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care! 

Mengenal Hukum: "Tahu" Itu Wajib

Good Quality and Original Article - Dian Manginta - Cantik Selamanya
To know is the power, Dian Manginta - Cantik Selamanya

Hari ini, Meyland, the lawyer, menulis tentang perlunya kita tahu hukum. Yup, aku setuju dengan idenya. Ini adalah alasan mengapa di Cantik Selamanya kami mendedikasikan satu ruang khusus untuk membahas mengenai hukum negara kita, Indonesia.

I am glad, bahwa, Meyland, yang adalah sarjana hukum yang lulus dengan predikat cum laude, bersedia membagi pengetahuannya untuk kita di Cantik Selamanya. Ini adalah kesempatan yang baik untuk menambah wawasan langsung dari orang yang menguasainya.

Melalui tulisan Meyland hari ini, aku jadi mengerti bahwa manusia Indonesia, waktu lahir ke Bumi ini, sebetulnya sudah dipesankan untuk punya pengetahuan luas. Berusaha menjadi tahu sebetulnya adalah ciri khas budaya kita. Ciri ini terlihat dari logika hukum kita, yang menganggap "mengetahui" adalah landasan untuk setuju terhadap penerapan suatu peraturan perundangan. Ketidaktahuan, dalam hukum Indonesia, tidak akan memberi keuntungan langsung atau tidak langsung.

Perlu diingat bahwa segala jenjang hukum sebetulnya adalah warisan logika berpikir dari generasi sebelumnya. Kalau kita gagal memenuhi wasiat ini [menjadi orang yang penuh pengetahuan] bagaimana kita bisa menyampaikan pesan kepada generasi berikutnya supaya mereka menjadi cerdik cendikia?

Makanya aku bangga, karena ternyata generasi pendahulu kita sudah punya keyakinan bahwa penguasaan pengetahuan adalah ciri-ciri warga negaranya. Agaknya, para pendahulu kita punya keyakinan bahwa kita akan jadi manusia-manusia yang memiliki intelektualitas yang baik. Tugas kita adalah mengusahakan hal itu terwujudkan sekarang.








Mengapa Kita Harus Tahu Hukum (Tidak Tahu, Tidak Cukup)?


Salah satu senjata ampuh kita bila tertangkap melakukan pelanggaran terhadap suatu ketentuan adalah berkelit dengan kalimat: “Duh, maaf saya gak tahu sih...”. Sambil tersenyum, maka punishment atau sanksi yang seharusnya kita terima bakal batal deh!

Bagi kita, umumnya ketidaktahuan merupakan alasan yang lumrah dan sangat bisa ditolerir. Tapi, guess what? Hal ini tidak mempan bila berhadapan dengan Hukum Positif (baca: hukum yang berlaku) di negara kita.


Harus Tahu: Sudah Dari "Sana"-nya...

Mengerti Hukum Itu PentingYah, bila dalam kasus sekelas pencurian, pembunuhan, penipuan, dan lainnya yang termasuk dalam pidana, tentu saja alasan ketidaktahuan tidak akan ampuh menghindarkan kita dari sanksi atau mendapat "ganjaran" pembatalan sanksi. Di sana, hukum bersifat imperatif [memaksa].

Tapi karena ada sisi kehidupan yang di mana hukum gak bisa memaksa, jadi hanya bersifat fakultatif/mengatur. Seperti halnya dalam perkawinan, perbankan, perjanjian, tentang waris, harta, dan lainnya yang merupakan hukum perdata [baca: hukum yang mengatur hubungan antar individu atau dengan pihak di luar negara]. Di wilayah perdata ini, hukum memberikan batasan yang jelas tentang tata laku hubungan.

Tentu kita semua setuju bahwa hukum diciptakan untuk ketertiban masyarakat. Tapi bagaimana bisa menertibkan bila keberlakuan hukum itu sendiri tidak tertib? (^.^) Maksudnya, bagaimana kita tahu suatu jenis hukum sudah hadir dan bisa menjamin tata kehidupan masyarakat sebagai perangkat imperatif atau fakultatif?

Hukum mendirikan pangkal keberlakuannya di atas asas yang disebut "Asas Pendirian Hukum". Asas tersebut menyatakan bahwa semua orang yang terikat dalam hukum tersebut adalah orang yang menyetujuinya dan mengetahuinya.

Kita bisa 'kan melihat peranan negara secara tidak langsung dalam kehidupan sehari-hari [misalnya pembangunan dan operasionalisasi fasilitas umum, perpajakan, dll]? Semuanya bisa terjadi karena negara merupakan lembaga produk persetujuan kita. Lembaga inilah yang kemudian menciptakan hukum yang harus kita patuhi bersama.

Karena terhalang massive-nya jumlah subyek hukum yang dihasilkan [kita adalah subyek atau pelaku hukum itu sendiri], maka UU kemudian secara sepihak mengganggap [dan ini sah/valid] bahwa kita semua tahu hukum. Lihat saja kalimat baku yang selalu ada dalam tiap UU ataupun Peraturan Pemerintah yang berbunyi:

“Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan UU/Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia (LNRI)”

Maka semua ketentuan hukum yang sah di negara ini [so pasti ada di LNRI], kita tahu lho... Malah, karena "ketahuannya" seseorang warga negara bisa mendapat posisi untuk mendorong terlaksananya suatu hukum tertentu. Sedangkan hukum tidak menyediakan tempat untuk ketidaktahuan.

Dengan demikian, tidak ada lagi alasan “tidak tahu” bila terjadi pelanggaran atas UU/PP tersebut.

Semoga kita tidak mau tinggal tetap dalam ketidaktahuan. Stay curious. If you cannot understand, get some help for you to understand! ~Meyland.S



Jadi, terus ikuti pembahasan hukum di Cantik Selamanya and get informed. Biar tauk..


Jangan lupa, pengetahuan membuat kita percaya diri dalam bersikap.. and it makes you look good.


Perlu dibaca juga:










  • Don't be satisfied with not knowing things! Selidiki segala sesuatu... Itu lebih terhormat. And, gabung di halaman facebook "Cantik Selamanya", yiuk yak yiuk? ;)
Yuk, gabung?


Popular posts from this blog

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris

Mulai hari ini, setiap hari Rabu, di Cantik Selamanya ada cerita bersambung karangan Renthyna. Yes , it ' s a fiction . Semua serinya akan masuk di tag " fiction ". Hope you'll enjoy it ! :) Sinopsis: Nita, seorang karyawan yang bermimpi punya harapan yang indah di masa depan. Semangat empat limanya dipakai untuk menggempur semua tugas-tugas yang diberikan atasan karena berprinsip teguh untuk selalu memberikan hasil terbaik untuk sang pimpinan. Menurut ukurannya, apa yang diinginkannya tidaklah muluk-muluk, bahkan dia juga ikhlas dengan jumlah Rupiah yang diterima dari hasil jerih payahnya di kantor. Nita punya mimpi dan berharap setiap hari. Dalam pengejaran akan mimpi-mimpinya, dia juga harus menghadapi kenyataan bahwa mimpinya tidak dapat diraih semudah ia membalikkan telapak tangannya. Nita Si Sekretaris Matanya memang menatap tajam ke arah gambar-gambar komik yang ditaruh di atas meja sambil kedua tangannya memegangi lembar kiri-kanan komik tersebut. Kepalanya se

Selimut Hati (by Dewa 19)

Suka Dewa 19 ? Aku suka lagu-lagunya. No offence but aku gak suka kasarnya Ahmad Dani . Siapa, sih , yang suka..? He he he.. Tapi, aku suka lagu-lagunya. Well, don ' t judge the book by its cover , right ? Aku juga suka suaranya Once . Nice voice . Salah satu lagu yang aku suka adalah Selimut Hati . " Aku.. kan menjadi malam-malammu.. kan menjadi mimpi-mimpimu.." Very nice . Lagunya bikin ngelamun . Lembut dan meyakinkan. Meyakinkan, bahwa yang menyanyikan lagu ini bener-bener ngerti perasaan kekasih hatinya. So sweet ... Dia bener-bener pengen menyenangkan hati kekasihnya, waktu bilang , " Aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta .." Tapi dia juga minta pengertian bahwa dia gak bisa seperti kekasih lama yang mungkin masih terkenang-kenang... Ah ... so dearly ... Wouldn't it be nice kalau ada orang yang berlaku begitu untuk kita? Dengan lembut mengungkapkan rasa sayangnya tanpa terdengar menjadi murahan... Tanpa menjadi gombal .. kain bekas buat lap l

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris (2)

Cerita sebelumnya : Nita, seorang sekretaris, hidup dengan optimis namun tidak neko-neko. Namun, keoptimisannya kerap diuji, apalagi dia "hanya" seorang... Nita Si Sekretaris Nita tidak bisa mengerti, kenapa semua pekerjaan Vero tersebut harus dikerjakannya. Ditambah lagi Vero malah marah-marah tidak karuan gara-gara Nita tidak menambah sepuluh persen pada kolom perkiraan tadi. “Sumpah, gue ga' tahu itu harus dikalikan berapa.” Cerita Nita pada Ellen. “Tapi elu tuh harusnya banyak bertanya dong, Nit. Lu harus lebih berinisiatif bertanya ke Vero kalau ada urusan kerjaan sama dia.” Ucap Ellen menguliahi. Saat itu Nita tidak berharap Ellen malah menasehatinya karena Ellen 'kan juga sama seperti dia yang adalah seorang sekretaris juga. Dia justru ingin seorang kolega bisa memberi kata-kata hiburan ataupun pemberi semangat pada saat-saat tidak menyenangkan seperti ini. Dan, walaupun bosnya adalah Pak Walker yang sudah tua tapi ramah, namun dalam logika Nita, Ellen sepantas