Skip to main content

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care! 

Hak Polisi dan Penembakan Teroris

Good Quality and Original Article - Dian Manginta - Cantik Selamanya

Dian Manginta - Cantik Selamanya

Kita yang tinggal di Indonesia, sepanjang akhir pekan minggu lalu [08-09 Agustus '09] pasti melihat kalau acara televisi dipenuhi dengan liputan penyergapan polisi terhadap teroris di Temanggung. Tidak hanya ditembaki, rumah tempat si teroris bersembunyi juga dibom oleh Densus 88 kita.

Yang menarik dari seluruh tayangan ini tentu selain dari obyek penembakan, namun juga semua daya upaya polisi. Drama yang sangat kolosal. Dan sampai tulisan ini diturunkan, orang masih menunggu pernyataan polisi tentang kepastian siapa yang sebetulnya mereka tangkap di Temanggung tersebut. Menurut Google, memasuki bulan Agustus 2009 ini, masyarakat kita pun tertarik dengan foto teroris [lihat screenshot Google Trends di bawah]. Memang, semua jaringan teroris harus diberantas dengan segala upaya. Apalagi teroris sekelas Noordin M Top.

Foto Teroris dan foto artis - Google Trends
Nah, dari semua tayangan ini, Meyland S.H. punya catatan sendiri yang juga berguna bagi kita semua untuk dipelajari: kapan seorang polisi dibenarkan untuk membunuh orang lain? Bukankah membunuh adalah perbuatan melanggar hukum?

Mungkin bagi kita pertanyaan tersebut terkesan remeh. Namun dari tulisannya ini, Meyland memberikan satu ide kepada kita, yaitu bahwa batas dari kebebasan kita adalah besarnya tanggungjawab yang bisa diberikan.

Kalau kita saling menghargai tanggungjawab, tentu semua jadi lebih teratur bukan? Ayo, langsung saja kita simak tulisan Meyland S.H. di kolom legal [khas Cantik Selamanya, terbit baru tiap Senin] berikut ini:




Kewenangan Polisi [Belajar dari Penembakan Teroris]



Mengerti Hukum Itu PentingKemarin itu kita pasti agak kaget dengan pengepungan belasan jam terhadap seseorang yang semula diduga Noordin M Top, buronan teroris nomor satu di negeri ini.

Saya sih tidak tertarik ngebahas kronologis kejadiannya. Tetapi, saya mau ajak kita melihat dari sisi hukumnya. Emang gak ribet? Nggak dong, menarik malah. Hukum itu enak buat dibahas, lagi, asal kita mau pay more intention aja...

Ketika Kita Melihat Polisi Menembaki Teroris

Nah, yang jadi fokus saya waktu menyaksikan pengepungan tersebut adalah “apa yang jadi pembenaran para polisi menembaki orang?” 'Kan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) diatur bahwa menghilangkan nyawa orang lain itu diancam hukuman maksimal 15 tahun. Bahkan bila direncanakan, pembunuhan tersebut diancam hukuman mati.

Kalau jawaban dari pertanyaan tadi hanya se-simple “karena polisi adalah polisi”. Lah, emang polisi kebal hukum? Gak dong... Kalau polisi menembak orang sembarangan dan menyalahgunakan kewenangan yang dia punya, yah, ia pasti dijerat hukuman juga.

Di sinilah serunya! Hukum dengan unsur kepastiannya itu membuat segala sesuatu harus keliatan jelas. Pelaksanaan hukum harus pasti dan berdasar, gak boleh ngasal dan ngambang.

Kembali lagi, jadi kenapa polisi gak dihukum padahal telah menghilangkan nyawa orang lain? Jawabannya, karena hukum juga mengatur Ketentuan Penghapus Pemidanaan [baca:penjatuhan hukuman-nya].

Ketentuan Penghapus Pemidanaan mencakup alasan pemaaf, di mana pelaku dimaafkan [Ini sebetulnya juga dasar dari tidak dihukumnya orang gila bila jadi pelaku pidana, loh]. Selain itu, ketentuan ini juga mengatur alasan pembenar yang diatur dalam Pasal 50 dan 51 KUHP. Alasan pembenar itu sendiri antara lain karena menjalankan ketentuan Undang-Undang dan karena perintah jabatan. Jadi, polisi kalau melakukan suatu perbuatan pidana tidak karena sedang menjalankan perintah jabatan atau mejalankan amanat UU, yah pasti kena hukuman juga!

Oiya, alasan pembenar ini juga yang diberlakukan sama terhadap penggusuran rumah penduduk oleh pemda, penahanan [dipenjaranya[ orang yang divonis bersalah di pengadilan, bahkan penembakan terpidana mati oleh regu tembak.

Pernah dong denger quote ini “Power tends to corrupt, absolute power corrupt absolutely”. Sekarang karena kita sudah tahu bahwa hukum ternyata memberi pengenyampingan terhadap para pelaksana hukum, sudah selayaknya kita memperhatikan lebih seksama para penyelenggara hukum kita. Bantu mereka melaksanakan segala sesuatu tanpa harus melakukan penyimpangan. Setuju, ya?

~Meyland.S



Jadi, sekarang jelas dong, bahwa batas kebebasan kita adalah tanggungjawab kita?


Perlu dibaca juga:








Yuk, gabung?


Popular posts from this blog

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris

Mulai hari ini, setiap hari Rabu, di Cantik Selamanya ada cerita bersambung karangan Renthyna. Yes , it ' s a fiction . Semua serinya akan masuk di tag " fiction ". Hope you'll enjoy it ! :) Sinopsis: Nita, seorang karyawan yang bermimpi punya harapan yang indah di masa depan. Semangat empat limanya dipakai untuk menggempur semua tugas-tugas yang diberikan atasan karena berprinsip teguh untuk selalu memberikan hasil terbaik untuk sang pimpinan. Menurut ukurannya, apa yang diinginkannya tidaklah muluk-muluk, bahkan dia juga ikhlas dengan jumlah Rupiah yang diterima dari hasil jerih payahnya di kantor. Nita punya mimpi dan berharap setiap hari. Dalam pengejaran akan mimpi-mimpinya, dia juga harus menghadapi kenyataan bahwa mimpinya tidak dapat diraih semudah ia membalikkan telapak tangannya. Nita Si Sekretaris Matanya memang menatap tajam ke arah gambar-gambar komik yang ditaruh di atas meja sambil kedua tangannya memegangi lembar kiri-kanan komik tersebut. Kepalanya se

Selimut Hati (by Dewa 19)

Suka Dewa 19 ? Aku suka lagu-lagunya. No offence but aku gak suka kasarnya Ahmad Dani . Siapa, sih , yang suka..? He he he.. Tapi, aku suka lagu-lagunya. Well, don ' t judge the book by its cover , right ? Aku juga suka suaranya Once . Nice voice . Salah satu lagu yang aku suka adalah Selimut Hati . " Aku.. kan menjadi malam-malammu.. kan menjadi mimpi-mimpimu.." Very nice . Lagunya bikin ngelamun . Lembut dan meyakinkan. Meyakinkan, bahwa yang menyanyikan lagu ini bener-bener ngerti perasaan kekasih hatinya. So sweet ... Dia bener-bener pengen menyenangkan hati kekasihnya, waktu bilang , " Aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta .." Tapi dia juga minta pengertian bahwa dia gak bisa seperti kekasih lama yang mungkin masih terkenang-kenang... Ah ... so dearly ... Wouldn't it be nice kalau ada orang yang berlaku begitu untuk kita? Dengan lembut mengungkapkan rasa sayangnya tanpa terdengar menjadi murahan... Tanpa menjadi gombal .. kain bekas buat lap l

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris (2)

Cerita sebelumnya : Nita, seorang sekretaris, hidup dengan optimis namun tidak neko-neko. Namun, keoptimisannya kerap diuji, apalagi dia "hanya" seorang... Nita Si Sekretaris Nita tidak bisa mengerti, kenapa semua pekerjaan Vero tersebut harus dikerjakannya. Ditambah lagi Vero malah marah-marah tidak karuan gara-gara Nita tidak menambah sepuluh persen pada kolom perkiraan tadi. “Sumpah, gue ga' tahu itu harus dikalikan berapa.” Cerita Nita pada Ellen. “Tapi elu tuh harusnya banyak bertanya dong, Nit. Lu harus lebih berinisiatif bertanya ke Vero kalau ada urusan kerjaan sama dia.” Ucap Ellen menguliahi. Saat itu Nita tidak berharap Ellen malah menasehatinya karena Ellen 'kan juga sama seperti dia yang adalah seorang sekretaris juga. Dia justru ingin seorang kolega bisa memberi kata-kata hiburan ataupun pemberi semangat pada saat-saat tidak menyenangkan seperti ini. Dan, walaupun bosnya adalah Pak Walker yang sudah tua tapi ramah, namun dalam logika Nita, Ellen sepantas