"Aku sempat mencicipi burger dalam paket Murah-1. Menurut aku rasanya enak meskipun buat penggemar nasi semacam aku, ukurannya terlalu kecil. Mesti beli dua, kayaknya, ya? :)" [Dian Manginta di resto ToniJack's Indonesia, Jl. MH Thamrin, Jakarta]
Tanggal 01 Oktober 2009, lahir sebuah ToniJack's Indonesia, restoran waralaba pertama di dunia yang mengusung nama "Indonesia". Kebetulan, aku hadir di acara launching ToniJack's Indonesia.
Resto keluarga yang asli Indonesia ini milik pengusaha Dr. Bambang N. Rachmadi, mantan pemegang lisensi waralaba McDonald's. Mantan, karena sejak tanggal 01 Oktober 2009 itu, Bambang Rachmadi tidak lagi berhak memakai merk dagang dari Amerika itu.
Menguntungkan, Dicabut
Sebelumnya, Pak Bambang adalah pemegang lisensi waralaba McDonald's sejak tahun 1991. Boleh dibilang, Pak Bambang sudah membesarkan nama McDonald's di Indonesia. Situs pemerintah, Badan Koordinasi Pemilik Modal [BKPM] pernah mencatat berita bahwa pada 2007 McDonald's Indonesia bahkan mendapat keuntungan sebesar 1,2 triliun rupiah. Angka yang fantastis.
Selama hampir dua dekade, semua warga Jakarta tahu bahwa McDonald's berdiri di jantung Ibu Kota, di jalan MH Thamrin. Perjalanannya bukan tanpa tantangan. Di tahun 2001, CNN pernah meliput pergelutan jerih payah dan kreativitas manajamen McDonald's Indonesia waktu itu agar restoran waralaba ini betul-betul diterima sebagai bagian budaya bangsa.
Bagaimanapun baiknya prestasi Bambang Rachmadi, lisensi miliknya ditarik McDonald's tiba-tiba. Bambang mengakui bahwa pemberitahuan tentang pencabutan lisensi itu dikirim melalui surat. Namun surat pencabutan dilayangkan bukan saja kepada Bambang, tetapi juga ke tigabelas resto McDonald di bawah naungannya.
Kita bisa mengerti bahwa tindakan menyebarluaskan surat tersebut tak bisa dibilang etis, karena tentu saja menyebarkan keresahan di antara para karyawan Bambang. Mengira bahwa surat dilayangkan untuk mereka, para karyawan pun membacanya. Jelas saja 800-an karyawan lantas jadi gelisah akan masa depannya.
Jelang Lebaran, Bangkit
Tetapi Bambang gak bersedih karena pencabutan lisensi itu. Yang lebih dipikirkannya adalah nasib para karyawannya, 30 di antara mereka adalah tuna rungu dan tuna grahita.Apalagi saat itu menjelang lebaran. Dia gak bisa membayangkan memecat karyawannya disaat seperti itu. Yeach, it won't be fair for the employees.
McDonald's sendiri menyerahkan lisensinya kepada pemegang baru dari grup Sosro. Karena Bambang masih mengajukan tuntutan hukum, maka kepada pemegang lisensi yang baru itu beliau telah memberitahukan bahwa masalah di antara dirinya dengan McDonald's belum selesai.
Sejak diberitahukan bahwa McDonald's tidak akan bekerjasama dengan Bambang lagi, maka setiap malam beliau dan timnya berdiskusi, berpacu mengejar waktu agar mendapatkan solusi yang baik karyawannya yang akan berlebaran. Bambang Rachmadi pun memutuskan untuk membuat resto baru sehingga karyawannya dapat terus bekerja. Resto ini tetap menjual burger seperti sebelumnya dengan menu sendiri.
Untuk resto baru ini, Bambang bermitra dengan Suryo Bambang Sulisto, Pendiri Satmarindo Group. Suryo beralasan bahwa sebagai orang yang telah berpengalaman 19 tahun dengan sukses mengelola McDonald's di Indonesia, kemampuan Bambang tidak akan dapat diragukan lagi.
Bangga Indonesia
Karena lisensi dari McDonald's berakhir pada 24:00 WIB tanggal 30 September 2009, maka seluruh atribut resto itu pun diturunkan pada dini hari itu dan selanjutnya diganti dengan atribut ToniJack's Indonesia. Perhatikan, ada nama "Indonesia" di situ.Keberanian Bambang Rachmadi menggunakan nama Indonesia ini sepatutnya menjadi satu kebanggaan bagi kita. Karena menurut Amir Karamoy, Ketua Dewan Pengarah Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia [Wali], belum ada satu pun waralaba dunia yang memakai nama negaranya dalam nama resto mereka. Kalau kita cek di Wikipedia, atau sekedar lihat di situs yang memuat daftar resto di Amerika, rasanya pendapat itu benar.
Adapun alasan nama tersebut dipilih meski tidak terdengar betul-betul berbau Indonesia sebetulnya sederhana. Yaitu Toni adalah nama kecil Bambang, sedangkan Jack adalah tema resto yang adalah restoran keluarga di mana anak-anak pun akan datang.
Jack adalah tokoh pirate yang menjadi tema resto ini. Setelah memilih nama ini, rasa patriotisme Bambang muncul dan ia memutuskan untuk menambahkan kata "Indonesia" pada nama restonya. Jadilah resto tersebut bernama ToniJack's Indonesia.
Resto ini menerapkan sistem waralaba untuk memberikan kesempatan kepada karyawannya mengembangkan jiwa enterpreneurship mereka. Sebenarnya, Bambang telah menulis surat kepada McDonald's mengenai pengembangan sistem waralaba yang menguntungkan para karyawan tersebut, namun mereka tidak memberikan tanggapan.
Kini resto yang 100% milik anak bangsa itu siap berkiprah menunjukkan eksistensinya di Indonesia. Siapa tahu, bahkan nanti ToniJack's Indonesia dapat berkiprah sampai ke luar negri. Really, good luck for that Mr. Bambang Rachmadi!
Perlu dibaca juga di Cantik Selamanya:
- Kepiting Saus Padang "San Tiga" Bendhil
- Makan Siang di Pancious, OPP
- Berburu Mie Mania di Bintaro Jaya
- Weekend Nyantai di Bakso Lapangan Tembak
- An Adventure for Mie Mania [Bintaro]
- Buka Puasa
- Let us go to ToniJack's Indonesia!...Terus, gabung di halaman facebook "Cantik Selamanya", yiuk yaak yiuuuk? ;)