Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care!
"Resiko terbesar dalam berperang menghadapi apapun adalah rasa takut menghadapi resiko. Kalau takut, maka jangan pernah menghadapi masalah sendirian, agar paling tidak orang lain dapat memberitahukan resiko apa yang sebetulnya harus kita hadapi." [Dian Manginta, tentang RESIKO INVESTASI UANG]
"BERINVESTASILAH sekarang. Karena investasi itu akan meningkatkan kemapuan sukses di masa mendatang", begitu pesan para ekonom setiap saat.
Di artikel "Tips Dari Bankir: Memilih Bank Yang Aman", kita diingatkan oleh Romy Henry [bankir], bahwa menunda konsumsi seringkali bisa jadi strategi keuangan yang sangat baik. Apalagi kalau kita mengingat bahwa laju kenaikan pendapatan sering tidak meningkat sebesar menambahnya kebutuhan.
Investasi, karena tujuannya meningkatkan daya beli di masa depan, dekat sekali artinya dengan resiko. Kalau gagal, paling tidak seluruh upaya menunda konsumsi bisa tidak berguna.
Itulah sebabnya, para ahli menganjurkan supaya kita memanfaatkan jasa para konsultan profesional di bidang investasi [lihat artikel: "Kompilasi "Tips Hemat" - Dari Berbagai Media Top"]. Karena kalau tidak, kita bisa gagal memperhitungkan berbagai resiko yang mungkin muncul saat menghabiskan waktu dan tenaga untuk meraih berbagai target investasi.
Resiko Produktif
Resiko adalah berbagai tantangan yang tak kita ketahui secara pasti bentuknya. Biasanya, makin besar outcome atau hasil yang hendak diraih, maka makin besar pula resiko yang datang menyertai.Dibanding kalangan awam, seorang konsultan berpengalaman akan lebih mudah memeriksa berbagai resiko melalui portfolio investasi yang dihimpunnya. Tugas konsultan ini adalah menelaah berbagai metode investasi yang bisa diemban oleh kliennya, sehingga hasil yang diperoleh akan sesuai dengan resiko.
Seseorang awam bisa saja menghitung sendiri semua resiko yang harus dihadapinya. Namun yang sulit untuk dipenuhi adalah menetapkan langkah selanjutnya, bagaimana harus melakukan kegiatan investasi itu sendiri secara riil.
Untuk itulah kita perlu berkonsultasi dengan lembaga kredibel seperti Mandiri Investasi, yang bisa memiliki produk layanan pengelolaan reksa dana. Dengan demikian, kita tak harus sendirian menghitung resiko dan menetapkan strategi investasi yang diperlukan sebelum bisa memetik hasil manis di kemudian hari.
"Mandiri Investasi", Kelas Global
PT Mandiri Manajemen Investasi [Mandiri Investasi], bukan nama asing di telinga kita. Melalui Direktur Utamanya, Abiprayadi Riyanto, mengaku hingga 02 Nopember 2009 sudah mengelola Total Dana Kelolaan [AUM] sebesar Rp. 13.500.000.000,00 atau tiga belas setengah rupiah. Nilai fantastis itu masih bertambah bila melihat jumlah Total Dana Kelolaan Industri reksa dana yang sebesar Rp. 105 triliun per Mei 2009.Indonesia bisa unjuk gigi lewat prestasi lembaga-lembaganya, seperti yang ditunjukkan oleh Mandiri Investasi ini. Mandiri Investasi, pada awal November 2009 mengumumkan telah makin mengembangkan daya ekspansionisnya dengan bekerjasama dengan PT Julius Bär Advisors Indonesia [JBAI].
Inisiatif Mandiri Investasi berjasama dengan Julis Bär memang patut kita acungi jempol. Lembaga keuangan asal Swiss ini akan membantu Mandiri Investasi untuk menjadi penasihat, meningkatkan pengetahuan, serta menguasai seluk-beluk teknis untuk menarik sumber dana asing berinvestasi ke Indonesia.
Kerjasama dengan lembaga Swiss ini bisa kita jadikan referensi untuk memilih Mandiri Investasi yang prima. Di artikelku "Tips Dari Bankir: Memilih Bank Yang Aman", yaitu kecermatan adalah kata kunci dalam pengelolaan investasi. Kalau ingin cermat mencari solusi dalam investasi, rasanya situs www.mandirinvestasi.co.id adalah salah satu bagian pertama yang harus kita pelajari lebih lanjut. (D-)
Perlu dibaca juga di Cantik Selamanya:
- Toshiba Slim Series Notebook PC PORTÉGÉ T110/T130 - Seperti John D. Rockefeller
- Tips Dari Bankir: Memilih Bank Yang Aman
- Jamsostek - Waktunya Berasuransi? [Bagian II]
- Waktunya Berasuransi? [Bagian I]
- Uang, Belanja, Nabung
- Kompilasi "Tips Hemat" - Dari Berbagai Media Top
- Björk - Sukses, Tak Jadi Kacang Lupa Kulit
- Money cannot buy peace, but when spent wrecklessly, it can corrode your life. And...why don't you gabung di halaman facebook "Cantik Selamanya"? Yiuuuk yaaak yiuuuk? ;)
Cover photo: Tika Sugiyanto