Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care!


"Pikirkan untung rugi di saat yang tepat." [Dian Manginta, tentang MENCIPTAKAN RASA KEBERSAMAAN]

Minggu lalu aku shared tentang asuransi. Masih ingat 'kan tulisanku "Waktunya Berasuransi? [Bagian I]"? Sekarang aku pingin yang lebih spesifik, nih. Tentang Jamsostek atau Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Menurut ketentuan tentang ketenagakerjaan, semua karyawan wajib diikutsertakan dalam Jamsostek. Jadi, kalau kita bergabung di suatu perusahaan kemudian didaftarkan untuk ikutserta dalam Jamsostek, ya, itu tepat.
Belum Ikut Jamsostek? [Pengalamanku]
Karena Jamsostek pertama-tama dapat dipergunakan untuk mendapatkan layanan kesehatan apabila sakit. Kedua, dapat dijadikan tabungan yang dapat diambil nantinya apabila keluar dari perusahaan.
Coba, seberapa kecil pun gaji kita, kalau diikutsertakan dalam program Jamsostek ini dalam durasi kerja cukup lama, ternyata jumlah yang kita terima saat mengklaim bisa membuat hati tersenyum. Sadar sendiri, dong, kalau kebutuhan kita untuk mengeluarkan uang itu tinggi sekali sehingga seringkali sukar untuk menabung. Dengan program Jamsostek, menabung menjadi kegiatan yang tidak terasa karena dipotong langsung oleh perusahaan sebelum gaji dibagikan.
Selanjutnya, pihak Jamsostek pun selalu mengeluarkan laporan setiap bulannya sehingga kita bisa melihat perubahan saldo kita. Transparan, 'kan?
Dulu aku pernah dengar gossips bahwa pada saat klaim, uang yang disimpan gak sesuai dengan yang seharusnya. Aku sudah membuktikan, loh, dan ternyata gak bener, tuh!

Jadi, kalau perusahaan atau badan usaha tempat kita bekerja belum mengikutsertakan karyawannya dalam program Jamsostek, usulkanlah kepada management untuk mengikutsertakan karyawannya. Perusahaan gak rugi, kok.
Apa lagi program ini bukan cuma untuk sebagian karyawan. Tetapi untuk semua golongan. Dari yang paling rendah kedudukannya, sampai yang paling tinggi.
Jamsostek, Jalan Indonesia Bisa Bersaing
Sebentar membaca sejarah Jamsostek di situs pengelolanya, maka kita akan tahu bahwa program ini merupakan salah satu tangung jawab dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Jadi, Jamsostek merupakan alat menjadikan setiap tenaga kerja bisa memiliki daya kompetisi lebih baik.Adalah suatu negara kecil di Eropa yang dikelilingi oleh tetangga-tetangga raksaksa, Jerman, Perancis, dan Belgia. Bayangkan, betapa beratnya bila harus bersaing dengan negara-negara tadi.
Nama negara ini adalah Luxembourg. Luasnya hanya separuh provinsi Bali, namun daya produksi per-orang di sana pada berbagai perhitungan selalu masuk tiga besar di dunia. Bahkan Bank Dunia memperhitungkan di tahun 2008, daya produksi satu orang Luxembourg sampai lebih dari dua kali lipat kemampuan satu individu di Jepang[Wow!].
Pemerintah Luxembourg menjelaskan bahwa salah satu resep keberhasilan mereka adalah melakukan usaha sungguh-sungguh menciptakan keadilan sosial. Ini pasti bukan perkara mudah. Namun mereka berpikir keras mewujudkannya demi keyakinan bahwa bilamana rasa keadilan sosial terpelihara dengan baik, maka suasana kerja di seluruh wilayah negara pun menjadi tambah kondusif.
Di Luxembourg, sedemikian rupa jaminan sosial dilihat sebagai ukuran yang harus dimiliki oleh setiap orang, dan dibuat agar tidak dilihat sebagai beban. Dengan menghormati sesama warganegara, keharmonisan dapat tercipta, sehingga setiap orang bisa bebas bersaing secara maksimum. Jadilah mereka punya posisi terhormat dan kuat di dunia.
Resep besarnya daya saing Luxembourg sangat jelas: mengupayakan rasa harmonis, adil merata. Dari pelajaran keharmonisan ini, Jamsostek seharusnya tidak dilihat sebagai ongkos pengusaha, melainkan saluran menciptakan perasaan adil di antara semua karyawan. Dengan demikian, semua karyawan akan bisa diajak berkompetisi menaklukkan dunia.
Masih mikir, untung-rugi ikut Jamsostek?
Perlu dibaca juga di Cantik Selamanya:
- Kompilasi "Tips Hemat" - Dari Berbagai Media Top
- Kepemimpinan - Aspek Lain dari Kepercayaan Diri
- Uang, Belanja, Nabung
- Riset: Kepemimpinan, Hati, dan Kepercayaan Diri
- Riset: Hubungan Cinta di Kantor
- Kepemimpinan, Sofia & Estonia - Ketika Bencana Melanda
- Björk - Sukses, Tak Jadi Kacang Lupa Kulit
- Bahasa Inggris, PeDe Aja Lagi!
- Let us hope that all of us can live in harmony! . And...why don't you gabung di halaman facebook "Cantik Selamanya"? Yiuuuk yaaak yiuuuk? ;)