Skip to main content

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care! 

Riset: Kepemimpinan, Hati, dan Kepercayaan Diri

Good Quality and Original Article - Dian Manginta - Cantik Selamanya


Dian Manginta - Cantik Selamanya

"Pemimpin itu pekerjaanya hanya 'membuka pintu' bagi orang lain. Untuk itu, ia harus berlatih keras demi punya jiwa besar."





Kisah kepemimpinan Sofia temanku menginspirasiku hari ini untuk mempelajari lebih jauh tentang kepemimpinan. Apa itu kepemimpinan? Well, seperti biasa, aku suka memakai Wikipedia sebagai salah satu referensiku, dan inilah yang aku temukan di sana:

    Leadership is and has been described as the “process of social influence in which one person can enlist the aid and support of others in the accomplishment of a common task”.

Secara bebas aku bisa terjemahkan begini “Kepemimpinan acapkali merujuk pada kemampuan menciptakan proses pengaruh sosial agar para anggotanya bisa saling menolong dan akhirnya bersama mampu menyelesaikan suatu tugas.”

Dalam paragraf sama dalam halaman di Wikipedia tersebut masih ada sambungan mengenai apa yang dimaksud dengan kepemimpinan:

    A definition more inclusive of followers comes from Alan Keith of Genentech who said “Leadership is ultimately about creating a way for people to contribute to making something extraordinary happen.” [Alan Keith dari Genetech menyebutkan bahwa kepemimpinan pada akhirnya/ultimately adalah kemampuan menciptakan jalan agar orang-orang dapat saling berkontribusi untuk menciptakan sesuatu yang luarbiasa.]


Dian Manginta Bicara KarirAku suka kata “ultimately” di situ sehingga sebetulnya enggan menerjemahkannya. Tetapi tentu saja ini menunjukkan suatu penekanan tentang tingginya nilai guna kepemimpinan dalam menciptakan suatu cara tertentu.

Dari definisi Alan Keith kita bisa mengerti bahwa pemimpin adalah seorang yang membuka pintu bagi orang lain untuk bisa bersatu dalam tindakan.

Kalau kita mengingat kisah kepemimpinan Sofia, inisiatifnya telah menyebabkan tujuan pembetukan Emergency Response Team [ERT] di perusahaannya bisa terpenuhi dengan baik. Ini karena atas usahanya, setiap karyawan di departemennya dapat terdeteksi keberadaannya dan lantas mendapatkan perhatian sewajarnya. Karena inisiatif Sofia yang diambil tanpa supervisi dari atasannya, bantuan dapat diberikan kepada rekan-rekan sedepartemennya yang menjadi korban banjir bandang.

Pemimpin, Bukan Sekedar Dilahirkan

Tapi harus dicatat, bahwa kepemimpinan bukanlah nature by born. Bukan sekedar bakat. Tidak juga melulu melekat karena bagian dari fungsi jabatan.

Misalnya karena seorang menduduki posisi manager, maka dia jadi memiliki karakter kepemimpinan. Bukan. Sofia berhasil mengembangkan kepemimpinannya karena perusahaannya secara konsisten dan dalam frekuensi yang tinggi selalu mengingatkan kepada karyawan akan pentingnya ERT.

Jadi, ada yang namanya proses pembelajaran kontinu. Dan akhirnya, yang diajar bisa jadi mengerti secara lengkap dan penuh.

Karena temanku itu mau gak mau belajar mengenai ERT, akhirnya ia berhasil memahaminya. Saat ditambah dengan hati yang penuh perhatian besar terhadap rekan sekerjanya serta keinginan untuk ikut mensukseskan program perusahaannya, maka Sofia berhasil menunjukkan kepemimpinan dalam penerapan program ERT perusahaannya.

Dan sebagai bonus, atas rekomendasi rekan-rekannya [bukan manager-nya, loh!], Sofia pun mendapat penghargaan. Tentu Sofia mendapat kepuasan bathin tersendiri dari pengalaman itu.

Berusaha Keras Memperbaiki Diri

Kesimpulannya, kita akan memiliki kemampuan menjadi pemimpin dalam suatu bidang atau kegiatan apabila kita:
  • menguasai bidang tersebut,
  • peduli kepada orang-orang di sekitarnya,
  • mempercayai proses yang telah ditentukan,
  • dan memiliki keinginan untuk ikut ambil bagian dalam mensukseskan kegiatan yang dimaksud.

Bisa dicatat di sini, bahwa kalau kita acuh tak acuh kepada lingkungan, meskipun menguasai atau mengerti seluruh proses tekniknya, maka rona kepemimpinan kita tidak akan terlihat. Dari contoh pengalaman temanku di atas, aku melihat bahwa apabila sikap kepemimpinan ini dilatih dengan baik, maka rasa percaya diri kita pun akan semakin kuat. Sofia, yang adalah seorang sekretaris, berani bertindak bak seorang pemimpin sejati.

Riset Mutakhir: Kepemimpinan Tidak Instan

Dian Manginta - Cantik SelamanyaAdalah Prof. Pierre Balthazard, seorang guru besar ilmu bisnis dari Universitas Negara Bagian Arizona [disingkat ASU], yang ikut melakukan riset mengenai kepemimpinan. Untuk itu, ia turut mengajak sekelompok ahli saraf untuk meneliti otak para pemimpin.

Tim Prof. Balthazard melakukan pengidaian arus otak dengan metode electroencephalography [EEG] dan psychometrics/psikometri untuk memetakan cara kerja otak, baik pikiran ataupun kecerdasan, saat menghadapi situasi-situasi yang memerlukan rasa kepemimpinan. Lihat EEG dan psychometrics di Wikipedia.

Situs ASU menuturkan bahwa pada bagian pertama pekerjaanya, ASU memeriksa 50 peta otak dan hingga Februari 2009 sudah berhasil merekam data dari 200 orang. Tujuan dari pekerjaan ini pada akhirnya adalah untuk mengetahui impuls tertentu yang akan memberikan hasil spesifik yang berkaitan dengan sikap kepemimpinan.

Namun CNN yang mewawancarai Balthazard mencatat pernyataannya bahwa bagaimanapun pembentukan kepemimpinan bermetode canggih tersebut harus didahului dengan kepemilikan jiwa kepemimpinan dari subyek yang hendak "berlatih". Jadi, bahkan pelatihan leadership super modern ala Prof. Pierre Balthazard, ternyata memiliki syarat bahwa yang mengikutinya telah terlebih dulu menunjukkan kualitas memiliki jiwa moralitas seorang pemimpin.

Sekali lagi terlihat, bahwa ternyata kepemimpinan lahir dari latihan terus-menerus, dan tidak bisa muncul secara sekejap. Pemimpin, karena tugasnya membukakan pintu, harus berjuang dalam otak dan hati untuk sedemikian rupa berkembang hingga mampu menjadi pahlawan bagi orang lain.

Seorang pemimpin harus punya kepercayaan diri tinggi untuk bisa membangkitkan semangat percaya diri dari orang-orang yang dipimpinnya.

Bagaimana, tertarik menjadi pemimpin?


*****


Perlu dibaca juga di Cantik Selamanya:








Yuk, gabung?


Popular posts from this blog

Selimut Hati (by Dewa 19)

Suka Dewa 19 ? Aku suka lagu-lagunya. No offence but aku gak suka kasarnya Ahmad Dani . Siapa, sih , yang suka..? He he he.. Tapi, aku suka lagu-lagunya. Well, don ' t judge the book by its cover , right ? Aku juga suka suaranya Once . Nice voice . Salah satu lagu yang aku suka adalah Selimut Hati . " Aku.. kan menjadi malam-malammu.. kan menjadi mimpi-mimpimu.." Very nice . Lagunya bikin ngelamun . Lembut dan meyakinkan. Meyakinkan, bahwa yang menyanyikan lagu ini bener-bener ngerti perasaan kekasih hatinya. So sweet ... Dia bener-bener pengen menyenangkan hati kekasihnya, waktu bilang , " Aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta .." Tapi dia juga minta pengertian bahwa dia gak bisa seperti kekasih lama yang mungkin masih terkenang-kenang... Ah ... so dearly ... Wouldn't it be nice kalau ada orang yang berlaku begitu untuk kita? Dengan lembut mengungkapkan rasa sayangnya tanpa terdengar menjadi murahan... Tanpa menjadi gombal .. kain bekas buat lap l

Waktunya Berasuransi? [Bagian I]

"Sedia Payung Sebelum Hujan, Sedia Asuransi Sebelum Bencana" [Dian Manginta, tentang HARAPAN AKAN MASA DEPAN] "Belum lepas dari masalah itu, suaminya, tahun lalu kena stroke dan berlanjut pada timbulnya gejala parkinson. Dari bulan September hingga saat ini, setiap bulan dia harus membelanjakan uangnya untuk membeli obat sebesar 20 juta per bulan, di luar biaya rumah sakit. Beruntung suaminya memiliki asuransi dan penggantian pengobatan yang cukup memadai sehingga tidak perlu jatuh bangkrut karenanya. Adik saya yang lain setiap tahun harus mengeluarkan biaya sekitar 200 juta pertahun untuk 4 kali perawatan rumah sakit dengan rata-rata lama perawatan sekitar 10 hari..." Begitulah petikan seorang saudara kita, sebut saja namanya Lekir, di suatu milist . Ia menuturkan tentang pengalaman keluarganya menghadapi "bencana kesehatan". Ratusan juta biaya tiba-tiba harus dikerahkan, karena bencana tersebut datang tanpa diundang. Untung, ada asuransi yang memberikan

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care!