
"Dari diri sendiri dan kelompok, untuk mengabdi bagi negara. Itulah catatanku tentang tiga perayaan Idul Fitri di berbagai tempat di dunia."
Klik gambar di atas untuk melihat kartu ucapan Hari Raya dari Dian Manginta. | Setelah sebulan berpuasa, akhirnya Lebaran tiba juga. Selama menjalankan puasa, kadang sesama teman kami bercanda, "mudah-mudahan Lebaran lewat rumah guwe". Becanda seperti itu karena belum baju baru... he he he :P Lebaran, atau Hari Raya Idul Fitri 'kan memang disebut sebagai Hari Kemenangan. Kemenangan menjalankan ibadah puasa sebulan penuh. Hari sukacita, maka di rumah-rumah disediakan hidangan istimewa yang khas. Kalau di Indonesia, umumnya ditandai dengan ketupat. Aku paling suka ketupat Lebaran. The taste is very rich. Di hari Lebaran, teman-temanku umat Islam merayakannya juga dengan pakaian baru sebagai tanda kesukaan. Yah, ada juga yang gak pake baju baru karena kurang mampu. Tak apa, asal jangan kehilangan makna tentang indahnya sukacita karena menang melawan godaan hawa nafsu. Lalu, timbul dalam pikiranku untuk mengintip perayaan hari yang fitri ini ke negara-negara lain. Tentunya dengan surfing on the net. What lesson would I get? |
Yuk, kita ikuti catatanku tentang perayaan Lebaran di berbagai tempat di dunia:
1. Haroon Khan, Sebarkan Tradisi Di Perantauan
2. Hamilton Green, Untuk Menghargai Ramadhan
Adalah Hamilton Green yang pernah menjabat sebagai perdana menteri Guyana, sebuah negara di kepulauan Karibia. Sekarang, Green malah menjadi walikota ibu kota negara, Georgetown. Dalam sambutan publiknya dalam merayakan Idul Fitri, Walikota Green menyerukan agar momen pelaksanaan Idul Fitri dipergunakan sebagai masa rekonsiliasi sementara seluruh warga menjalankan keimanannya masing-masing. Green berkata, “Hari ini adalah waktu yang penting, saat yang mempengaruhi setiap orang beriman untuk menjadi lebih baik, dan dengan demikian siap untuk memberikan kontribusi bagi perbaikan kondisi Guyana. …Hanya dengan demikian kita dapat menempuh hidup bersama dalam kasih dan perdamaian sehingga bisa menjadikan Bulan Ramadhan bermakna.” Sebanyak 7,3% populasi Guyana beragama Islam. Berbagai hari raya umat beragama, termasuk Islam baru diakui negara setelah era 1970-an. Pengakuan selalu datang beriringan dengan tanggungjawab. | Hamilton Green, Walikota Georgetown, Ibu Kota Guyana. Green berpesan agar setiap umat bersatu demi kemajuan negara, dan dengan demikian memberikan nilai lebih bagi Ramadhan. Photo: stabroeknews.com |
|
3. Muslim China: Sambut Masa Depan
Sedari pagi masih menjelang [Senin, 21 September 2009], masyarakat Muslim China berkumpul merayakan Hari Raya Idul Fitri. Populasi warga beragama Islam banyak terdapat di wilayah-wilayah otonomi Xinjiang-Uygur dan Ningxia Hui. Setelah Shalat Ied, masyarakat beretnis Uygur berkumpul di balai kota "International Grand Bazaar" di Ibukota provinsi Urumqi untuk bernyanyi dan menari bersama merayakan hari bahagia. Pada Juli 2009, provinsi tersebut diguncang kerusuhan massal, di mana pemerintah mengakui terdapat 197 korban tewas. Waktu itu tercatat 627 kendaraan dan 633 gedung hancur. Provinsi Xinjiang memiliki populasi 21 juta orang, lebih dari separuhnya merupakan penduduk Muslim yang berlatar belakang 10 kelompok etis berbeda, termasuk Uygur, Kirgiz, Kazak, dan Uzbek. Di provinsi Ningxia Hui, perayaan Idul Fitri ditandai dengan sikap manis otoritas setempat yang mendatangi langsung penduduk untuk mengucapkan selamat. Sedangkan di Beijing, sekitar 12 ribu anggota komunitas Muslim memenuhi Jalan Niujie yang berada di sebelah selatan kota tersebut. Mereka menghiasi jalan dengan bendera dan lentera merah. Masyarakat juga menyelenggarakan berbagai kegiatan pameran sejarah, arsitek, peninggalan budaya, adat religius, serta deskripsi hubungan dengan dunia luar. Seorang pengusaha restoran di Kota Urumqi menyatakan berita bahagia atas keuntungan bisnisnya yang melonjak dua kali lipat di saat masyarakat merayakan Lebaran. Katanya, orang tidak ingin berlelah-lelah memasak meski tetap mau menyelenggarakan jamuan besar saat menghela perayaan. Silaturahmi menguatkan harapan meraih keberhasilan bersama-sama. | Musik dimainkan manakala masyarakat berkumpul dan menari merayakan Idul Fitri di Urumqi, Ibu Kota Provinsi Otonomi Xinjiang Uygur [21 September 2009]. Photo: news.xinhuanet.com |
Perlu dibaca juga artikel menarik tentang hukum di Cantik Selamanya:
- Pengetahuan: Serba-Serbi Hari Nasional Di Dunia
- Björk - Sukses, Tak Jadi Kacang Lupa Kulit
- Pengaruh Zivanna Letisha Siregar dan Angela Merkel: Karisma Kita
- Kompilasi "Tips Hemat" - Dari Berbagai Media Top
- "Jual" Saja Pulau Pribadi Ke WNI! [Ini Kuncinya...]
- Kepemimpinan, Sofia & Estonia - Ketika Bencana Melanda
- Together: I promise you we will make it better. And, gabung di halaman facebook "Cantik Selamanya", yiuk yak yiuk? ;)