Kebebasan berguna untuk membuat kita punya alasan untuk mau berkembang.
Jakarta International Film Festival, JiFFest [04-12 Desember 2009], punya banyak yang bisa dibanggakan. Dimulai hanya dengan 4 [empat] film pada penyelenggaraan pertama tahun 1999, kini jumlah tersebut telah meningkat mencapai hampir 100 judul film. Pasti menyibukkan Blitz Megaplex, bioskop tempat penyelenggaraanya.
Ada lagi yang bisa dibanggakan dari JiFFest: ia adalah lambang keberanian film Indonesia bertarung kualitas di mata insan layar lebar internasional. Melalui festival ini, kedatangan kurator fim internasional tahun lalu menyebabkan diputarnya 4 [empat] film Indonesia di Berlinale Film Festival awal tahun ini.
Pendidikan, Buka Wawasan
Tambah satu lagi hal yang menambah kebanggan, karena momentum JiFFest dipakai sebagai penyebaran edukasi program pengembangan naskah JiFFest Script Development Competition & Workshop [JSDC] yang melahirkan bakat-bakat yang menonjol saat ini seperti Wahyu Aditya (2004), World Champion International Young Creative Entrepreneur of the Year [2007]; Salman Aristo [2006], penulis Ayat-Ayat Cinta [2007], Laskar Pelangi [2008] dan Garuda Di Dadaku [2009]; dan masih banyak lagi.Prestasi tersebut membuat penyelenggara makin PeDe untuk menjadikan JiFFest sebagai ajang edukasi dan apresiasi film dari seluruh dunia, termasuk program film ASEAN. Tahun depan, akan diadakan Madani Film Festival [festival untuk film bertema Islam] yang diselenggarakan bekerjasama dengan rumahfilm.org. Festival ini diorganisir terpisah dengan JiFFest.
Selain itu ada lagi kegiatan panel dan forum pada berbagai tempat yang terpisah dan free screening berbagai mini movie dari berbagai negara. Ini semua membuat acara festival ini dapat dikatakan "lengkap" karena membuka lebar kesempatan Indonesia melihat dunia sekaligus membiarkan seluruh penjuru bumi menilai kita.
Dan kebebasan kompetitif semacam ini bagus bagi orang Indonesia, supaya kita bisa belajar punya sikap menjunjung tinggi determinasi.
Perlu dibaca juga di Cantik Selamanya:
- Bisakah Festival Film Indonesia [FII] Selamatkan Kita?
- Film Harimau Yang Lapar, Fasisme, Dan Nasionalisme Keluarga
- Film "Putih Abu Abu Dan Sepatu Kets" [Movie Review - Film Putih Abu Abu Dan Sepatu Kets]
- Belajar Citra Diri Dari Selebriti
- Trik Jadi "Pemecah Masalah" Ala Lisa Simpson
- "Saying I love you"... Susah Buat Orang Timur? [YIKES!]
- Hidup yang Berkualitas
- Bahasa Inggris, PeDe Aja Lagi!
- Pentingnya Menghindari Lingkaran Setan "Tidak PeDe" (Hasil Riset) [Semua ada hubungannya dengan "film"]
- We are free to decide, to be what we are aspire to be. And...why don't you gabung di halaman facebook "Cantik Selamanya"? Okay? ;)
Cover/ID photo: Dian Manginta [Pribadi]