Skip to main content

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care! 

Cerber Nita Si Sekretaris (13)


KUTIPAN MINGGU LALU:

“Saya taruh di sini, Bu,” jawab Nita, justru dengan intonasi nada yang sangat halus. Dengan sedikit bergetar Nita mengambilkan dokumen yang tadi ditaruhnya di ‘tray-in’ dan diletakkannya di meja sang bos yang hatinya masih panas membara itu. Nita tak dapat menahan getaran tangannya.

“Mbak Yanti setengah jam lagi mau discuss training di Australia, ya, Bu?” Kata Nita lagi sambil melangkah keluar.

“Nggak. Nggak! Saya sibuk.” Sambil pandangan matanya tetap mengarah ke laporan Balikpapan itu, Bu Marsya mengibas-ibaskan tangannya tanda Nita harus cepat-cepat meninggalkan ruang kerjanya.

Baru bergabung? Jangan mulai dari episode ini, baca dulu bagian:




*****




Dian Manginta - Cantik Selamanya




Nitapun berjalan keluar ruang kerja tersebut dan menutup pintunya untuk membiarkan si bos bekerja sendirian dengan tenang di dalam ruang kerjanya.

Tapi… Nita melihat Yanti sudah berdiri di samping meja Nita - ketika ia menoleh baru menutup pintu ruang kerja Bu Marsya.

Di samping meja Nita itu, dengan sikap santainya Yanti mengamat-amati area kerja Nita. Ia juga dengan tidak sungkan-sungkan memegang-megang jam meja imut yang memang terlihat sangat menarik perhatian itu. Tapi, pandangan matanya justru tertuju ke arah beberapa dokumen yang belum dibawa Nita ke dalam ruang kerja Bu Marsya. Jadi, ketika didengarnya pintu ruang kerja Bu Marsya ditutup, Yanti memandangi Nita dengan senyum cerah berseri diwajahnya.

Tumben dia senyum liat gue, ucap Nita dalam hati. Namun, begitulah Nita, ia malah membalas dengan senyum yang ramah juga.

“Aku ketuk pintu ruangan Ibu aja?” Tanya Yanti tanpa basa basi. Ups… Nita agak bingung mencari jawaban yang tepat untuknya.

Sesaat ia memutar-mutar arah pandangan matanya.

“Hmmmm… katanya Ibu sedang sibuk. Sekarang Ibu lagi review laporan.” Jawab Nita sambil berharap Yanti mau menerima jawabannya itu.

“Loooohhh…” Nada suara Yanti mulai tidak enak terdengar. “Kamu kan yang kemarin ngejadwalin saya dengan Bu Marsya jam segini…”

“Ya, saya jadwal ulang lagi saja, ya?”

Nita Si Sekretaris“Kamu harusnya konfirmasi dulu dong sama saya.” Jawab Yanti dengan sikap yang masih tenang, namun nada suaranya semakin tidak enak terdengar. “Kalau tau saya ga bisa kesini, saya kan sudah ikutan Edward meeting di Karawang. Sekarang sudah jam berapa ini? Kamu kira dari sini dekat ke Karawang?” Yanti mulai mengomel. Wajahnya yang barusan terlihat manis dan ceria berseri-seri sekarang sudah sangat berlawanan. Tatapan matanya juga sudah mulai tajam ke arah Nita.

“Mana cuma saya lagi yang tau progress Karawang.” Masih omelannya, tapi arah pandangannya malah ke arah ruang kerja Bu Marsya. Lalu, ia berlalu meninggalkan meja Nita.

Tapi, ternyata Yanti malah berjalan menuju meja Ellen. “Len, gue bisa ketemu bapak sekarang?” Tanya Yanti pada Ellen. Nita masih bengong memperhatikan Yanti dari tempatnya.

“Hmmm… Lama, ga?” Tanya Ellen dan dijawab dengan gelengan kepala Yanti dan matanya melirik tajam ke arah Nita.

“Masuk aja.” Kata Ellen lagi.

Yantipun masuk ke dalam ruangan Pak Walker dan langsung duduk di kursi yang tersedia di depan meja si bule tua itu.

Tidak tahu apa yang dikatakan Yanti pada Pak Walker. Suara mereka memang tidak jelas tertangkap dari meja Nita. Tapi, tangan Yanti tampak sebentar-sebentar digerak-gerakkan kesana kemari sementara Pak Walker terlihat serius memperhatikan ucapan-ucapan Yanti.

Was it?” Tanya Pak Walker kemudian dengan dahi dikerutkan.

Pak Walker kemudian terlihat menelpon seseorang sebentar dan kemudian melanjutkan mendengar ucapan-ucapan Yanti.

Beberapa menit kemudian muncul Andy Smith memasuki ruang kerja Pak Walker. Wajah Andy terlihat seperti orang yang sedang terheran-heran. Ia berbicara pada Pak Walker dan Yanti dengan ekspresi wajah seperti sedang diinterogasi.



Bersambung




Baca juga: "Pembacaan Cerber "Nita si Sekretaris" di Radio Cempaka Asri FM!"




Good Quality and Original Article - Dian Manginta - Cantik Selamanya


Popular posts from this blog

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris

Mulai hari ini, setiap hari Rabu, di Cantik Selamanya ada cerita bersambung karangan Renthyna. Yes , it ' s a fiction . Semua serinya akan masuk di tag " fiction ". Hope you'll enjoy it ! :) Sinopsis: Nita, seorang karyawan yang bermimpi punya harapan yang indah di masa depan. Semangat empat limanya dipakai untuk menggempur semua tugas-tugas yang diberikan atasan karena berprinsip teguh untuk selalu memberikan hasil terbaik untuk sang pimpinan. Menurut ukurannya, apa yang diinginkannya tidaklah muluk-muluk, bahkan dia juga ikhlas dengan jumlah Rupiah yang diterima dari hasil jerih payahnya di kantor. Nita punya mimpi dan berharap setiap hari. Dalam pengejaran akan mimpi-mimpinya, dia juga harus menghadapi kenyataan bahwa mimpinya tidak dapat diraih semudah ia membalikkan telapak tangannya. Nita Si Sekretaris Matanya memang menatap tajam ke arah gambar-gambar komik yang ditaruh di atas meja sambil kedua tangannya memegangi lembar kiri-kanan komik tersebut. Kepalanya se

Selimut Hati (by Dewa 19)

Suka Dewa 19 ? Aku suka lagu-lagunya. No offence but aku gak suka kasarnya Ahmad Dani . Siapa, sih , yang suka..? He he he.. Tapi, aku suka lagu-lagunya. Well, don ' t judge the book by its cover , right ? Aku juga suka suaranya Once . Nice voice . Salah satu lagu yang aku suka adalah Selimut Hati . " Aku.. kan menjadi malam-malammu.. kan menjadi mimpi-mimpimu.." Very nice . Lagunya bikin ngelamun . Lembut dan meyakinkan. Meyakinkan, bahwa yang menyanyikan lagu ini bener-bener ngerti perasaan kekasih hatinya. So sweet ... Dia bener-bener pengen menyenangkan hati kekasihnya, waktu bilang , " Aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta .." Tapi dia juga minta pengertian bahwa dia gak bisa seperti kekasih lama yang mungkin masih terkenang-kenang... Ah ... so dearly ... Wouldn't it be nice kalau ada orang yang berlaku begitu untuk kita? Dengan lembut mengungkapkan rasa sayangnya tanpa terdengar menjadi murahan... Tanpa menjadi gombal .. kain bekas buat lap l

Cerita Bersambung - Nita Si Sekretaris (2)

Cerita sebelumnya : Nita, seorang sekretaris, hidup dengan optimis namun tidak neko-neko. Namun, keoptimisannya kerap diuji, apalagi dia "hanya" seorang... Nita Si Sekretaris Nita tidak bisa mengerti, kenapa semua pekerjaan Vero tersebut harus dikerjakannya. Ditambah lagi Vero malah marah-marah tidak karuan gara-gara Nita tidak menambah sepuluh persen pada kolom perkiraan tadi. “Sumpah, gue ga' tahu itu harus dikalikan berapa.” Cerita Nita pada Ellen. “Tapi elu tuh harusnya banyak bertanya dong, Nit. Lu harus lebih berinisiatif bertanya ke Vero kalau ada urusan kerjaan sama dia.” Ucap Ellen menguliahi. Saat itu Nita tidak berharap Ellen malah menasehatinya karena Ellen 'kan juga sama seperti dia yang adalah seorang sekretaris juga. Dia justru ingin seorang kolega bisa memberi kata-kata hiburan ataupun pemberi semangat pada saat-saat tidak menyenangkan seperti ini. Dan, walaupun bosnya adalah Pak Walker yang sudah tua tapi ramah, namun dalam logika Nita, Ellen sepantas