Skip to main content

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care! 

Diskriminasi Di Kantor [Legal - Riset Iptek]

Good Quality and Original Article - Dian Manginta - Cantik Selamanya




Diskriminasi




Diskriminasi adalah pembunuhan, menghilangkan kesempatan obyek untuk berkembang. Tapi yang paling parah, diskriminasi membunuh harapan semua orang untuk bisa maju bersama.





HARMONI, artikanlah begini: "to do it in Indonesia's way", melakukan segala sesuatu dalam gaya Indonesianis. Berlaku seperti yang punya masyarakat plural.

Situs pemerintah menyebutkan bahwa negara kita punya 470 suku bangsa, 19 daerah hukum adat, dan tidak kurang dari 300 bahasa yang gunakan berbagai kelompok masyarakat [baca di sini]. Mensteoreotipekan salah satu atau beberapa kelompok jelas bukan cara mudah untuk merangkul seluruh masyarakat - rasialisme, bukan gaya Indonesianis.

Problemnya, tindakan diskriminasi sudah ada sepanjang sejarah dan biasanya jadi dapat seolah layak terima manakala disebut dengan atas nama keselamatan "bersama". Menyingkirkan kelompok kecil demi menyelamatkan sebagian besar tak jarang dianggap sebagai cara berpikir ampuh dan efesien.

Riset: Manusia Cenderung Diskriminatif


Yang barangkali mengejutkan, riset psikologi modern menunjukkan bahwa sebetulnya manusia zaman sekarang secara tak sadar masih lazim mempraktikkan kebiasaan diskriminatif, bahkan dapat terdeteksi dari cara kerja otaknya. Ini bisa terjadi terutama saat seseorang tidak dilatih untuk melihat manusia lain sebagai individu unik yang punya karakter sendiri-sendiri.

Professor Susan Fiske, dari Universitas Princeton, dan rekan-rekannya mengeluarkan tulisan "Towards socially inspired social neuroscienes [Elsevier, 2005]" [baca di sini]. Ia memang seorang ahli psikologi yang banyak bergelut dengan tindakan diskriminatif manusia.


 

Professor Susan Fiske

Klik photo di atas untuk melihat informasi tentang Prof. Fiske di Universitas Princeton

[Photo: princeton.edu]
Pada intinya, dari hasil riset canggih Prof. Fiske dkk menunjukkan bahwa manusia memang sangat mudah untuk belajar menjadi mahluk diskriminatif. Ketidaksukaan terhadap suatu kelompok sebetulnya bukan masalah tak lazim, karena antara lain pengalaman emosionil atau pendapat sosial yang disebarluaskan atas grup tertentu.

Kecenderungan sifat purba manusia melakukan tindakan diskriminasi terbukti dapat ditengahi dengan manajemen fungsional yang menekankan tanggungjawab individu. Dari penjelasan Prof. Fiske, kita bisa mengerti bahwa manusia memang harus dengan sengaja dididik untuk berpikir sebagai mahluk sosial yang memerlukan keberadaan orang lain. Jika tidak, setiap orang akan berkembang menjadi mahluk diskriminatif.

Sekarang, kita bisa lebih memahami pentingnya hukum untuk dijunjung tinggi, supaya setiap warganegara bisa berpikir sebagai satu bangsa. Mari kita ikuti penjelasan Meyland, S.H. tentang bagaimana hukum Indonesia memandang masalah diskriminasi.

Kali ini Meyland, S.H. akan membawakan topik diskriminasi dalam dunia kerja.

Pelanggaran Hukum Karena Diskriminasi Di Kantor

Klik di sini untuk melihat artikel 'legal'/hukum karya Meyland, SHBelakangan saya merasa butuh untuk menulis tentang diskriminasi. Saya baru mendapat pencerahan bahwa diskriminasi sesungguhnya hanya akan memberikan dampak negatif bagi pelaku maupun korban diskriminasi.

Mengapa demikian? Misalnya saya sebagai korban, maka saya akan mengalami pembatasan gerakan, jadi serba tak punya cukup alasan untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Dan bagi pelaku diskriminasi - dan para pihak pasif atau manusia di sekitarnya - secara langsung menghukum diri sendiri untuk berada dalam lingkungan comfortable namun berujung pada stagnancy dan tidak akan pernah mengalami perkembangan menggembirakan. Mengerikan!

Jadi bila ada diskriminasi di kantor, siapa pun pelaku dan korbannya, kita semua terkena dampak buruknya.

Kantor sendiri adalah tempat pertama kita berhubungan dengan orang lain, dan relasi tersebut menuntut definisi komitmen yang jelas dalam tiap interaksinya. Dari sanalah kita sebagai individu membangun komunitas yang kemudian terintegrasi dan menciptakan komunitas yang lebih besar, yaitu masyarakat. Karena itu mulai dari lingkungan kantor, hukum harus sudah dijunjung tinggi untuk melindungi saya dan anda, kita semua.

Apa yang sebenarnya dilindungi hukum atas saya dalam hal ini?

Hal terutama adalah mari kita menyadari bahwa semua anggota di kantor sebetulnya adalah sama, sama-sama pekerja. Yang membedakan di kantor hanyalah fungsi pekerjaan yang masing-masing kita terima. Keberadaan jabatan pun sebetulnya bukan pemisah, melainkan sebagai alat untuk mengintegrasikan tiap fungsi tadi menjadi kemanfaatan, yaitu pembawa profit bagi perusahaan.

Sekali lagi, fungsi tiap jabatan [tinggi atau rendah] pada dasarnya hanyalah agar perusahaan bisa mencapai tujuan bersama.

Karena kita di kantor adalah sama, maka di sana harus ada keadilan. Kita berbicara tentang keadilan yang komutatif dan distributif, yakni perlakuan yang sama rata dan yang berimbang.

Perlakuan berimbang dalam keadilan distributif terlihat dari gaji yang kita peroleh dan hak sesuai jabatan dan fungsi yang kita emban. Di luar itu, yang ditegakkan adalah keadilan komutatif. Keadilan komutatiflah yang kemudian melindungi kita, dengan menjaga agar kita tetap mendapatkan perlakuan yang sama atas hak-hak dasar kita.

Definisi diskriminasi sendiri dalam UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia [baca di sini] adalah:
Setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada pembedaaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekomomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik. yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya dan aspek kehidupan lainnya.

Salah satu aspek yang dimaksudkan pastilah pada lingkungan kerja, di mana kita semua menyandarkan penghidupan kita.

Sebenarnya hal itu sudah diatur secara garis besar dalam Undang-Undang Dasar RI 1945 Pasal 28D [baca di sini], yakni:
[1] Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
[2] Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
[3] Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

Maka, kembali lagi bahwa kita semua sama, dan oleh karena itu perlakuan yang saya dan anda terima adalah seharusnya sama. Undang-undang telah mengatur demikian. Bila terjadi diskriminasi di kantor, berarti kita telah melanggar HAM dan juga hukum.

Kalau merasa terkena diskriminasi di kantor? Contact your lawyer.

Pertimbangkan untuk memberikan pelajaran agar semua orang bisa saling menghormati. Kalau sulit, ya, berikan saja artikel ini ke orang sekantor Anda.


[Meyland, S.H.]



*****


Perlu dibaca juga di Cantik Selamanya:







Yuk, gabung?






Cover/ID photo: Koleksi pribadi

Popular posts from this blog

Selimut Hati (by Dewa 19)

Suka Dewa 19 ? Aku suka lagu-lagunya. No offence but aku gak suka kasarnya Ahmad Dani . Siapa, sih , yang suka..? He he he.. Tapi, aku suka lagu-lagunya. Well, don ' t judge the book by its cover , right ? Aku juga suka suaranya Once . Nice voice . Salah satu lagu yang aku suka adalah Selimut Hati . " Aku.. kan menjadi malam-malammu.. kan menjadi mimpi-mimpimu.." Very nice . Lagunya bikin ngelamun . Lembut dan meyakinkan. Meyakinkan, bahwa yang menyanyikan lagu ini bener-bener ngerti perasaan kekasih hatinya. So sweet ... Dia bener-bener pengen menyenangkan hati kekasihnya, waktu bilang , " Aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta .." Tapi dia juga minta pengertian bahwa dia gak bisa seperti kekasih lama yang mungkin masih terkenang-kenang... Ah ... so dearly ... Wouldn't it be nice kalau ada orang yang berlaku begitu untuk kita? Dengan lembut mengungkapkan rasa sayangnya tanpa terdengar menjadi murahan... Tanpa menjadi gombal .. kain bekas buat lap l

Waktunya Berasuransi? [Bagian I]

"Sedia Payung Sebelum Hujan, Sedia Asuransi Sebelum Bencana" [Dian Manginta, tentang HARAPAN AKAN MASA DEPAN] "Belum lepas dari masalah itu, suaminya, tahun lalu kena stroke dan berlanjut pada timbulnya gejala parkinson. Dari bulan September hingga saat ini, setiap bulan dia harus membelanjakan uangnya untuk membeli obat sebesar 20 juta per bulan, di luar biaya rumah sakit. Beruntung suaminya memiliki asuransi dan penggantian pengobatan yang cukup memadai sehingga tidak perlu jatuh bangkrut karenanya. Adik saya yang lain setiap tahun harus mengeluarkan biaya sekitar 200 juta pertahun untuk 4 kali perawatan rumah sakit dengan rata-rata lama perawatan sekitar 10 hari..." Begitulah petikan seorang saudara kita, sebut saja namanya Lekir, di suatu milist . Ia menuturkan tentang pengalaman keluarganya menghadapi "bencana kesehatan". Ratusan juta biaya tiba-tiba harus dikerahkan, karena bencana tersebut datang tanpa diundang. Untung, ada asuransi yang memberikan

Video Baru di YouTube channel-nya Cantik Selamanya #newvideoalert

Sudah lama gak nulis blog, hari ini aku baru saja upload video lanjutan dari video nasihat buat yang mau menikah. Supaya pernikahannya langgeng dan bahagia. Mau, 'kan ? Banyak orang yang menikah tetapi tidak mesra hubungannya dengan pasangan. Masing-masing sibuk dengan kehidupannya sendiri-sendiri. Padahal, menikah itu menyatukan dua orang dalam satu hubungan yang erat, ada ketergantungan satu sama lain. Dua jadi satu. I need you, like you need me. Gitu. Kalau orang menikah 'kan inginnya bahagia, awet selamanya, hingga maut memisahkan. Kalau menikah tetapi dingin satu sama lain. Tidak ada kangen lagi. Kepinginnya ketemu teman-teman yang asik itu. Siapa yang mau tinggal dalam pernikahan seperti itu? Nah, kalau video yang sebelumnya bisa dilihat dengan klik di sini , video lanjutannya bisa dilihat dibawah ini.. Sok, atuh, di tonton.. Jangan lupa SUBSCRIBE , ya... lalu share, mungkin ada yang perlu nasihat supaya mantap langkahnya untuk menikah. Take care!